Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP, anggota indeks Kompas100 ini) bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM, anggota indeks Kompas100 ini) dan PT Danareksa dalam pembangunan dan pengembangan BUMN Center di Jakarta Pusat. Rencananya, gedung ini akan terintegrasi dengan gedung Kementerian BUMN sekarang.
Penandatanganan kerja sama dilaksanakan pada Minggu (5/5) di Kementerian BUMN, Jakarta. Selain penandatangan kesepakatan, PTPP juga melangsungkan upacara groundbreaking pembangunan BUMN Center.
Proyek ini dibangun di atas tanah dua perusahaan tersebut, yaitu Danareksa dengan luas sekitar 9.300 meter persegi dan TLKM seluas 11.439 meter persegi.
Sebagai informasi, konsep desain BUMN Center ini menyerupai burung garuda yang mana kepak dua sayapnya merupakan Gedung Kembar. Sementara itu, gedung Kementerian BUMN adalah simbol kepala burung garuda.
Selain itu, gedung BUMN Center akan memiliki 32 lantai yang terdiri dari dua lantai podium, dua lantai facility, satu lantai refugee, 27 lantai ruang kantor, serta tiga lapis basement pada masing-masing menaranya.
Nantinya, BUMN Center ini dapat menjadi rumah bagi BUMN yang ada di seluruh Indonesia dengan total semi gross area (SGA) mencapai 109.820 meter persegi.
Dengan begitu, gedung ini diproyeksi dapat menampung BUMN-BUMN yang ada di seluruh Indonesia sehingga dapat mempermudah, mempercepat koordinasi, serta mendorong terbentuknya kerja sama sinergi antar-perusahaan BUMN.
Direktur Utama PTPP Lukman Hidayat mengatakan, pembangunan gedung BUMN Center akan dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu Pengembangan West Tower di atas tanah milik Danareksa dan dilanjutkan dengan East Tower di atas tanah milik TLKM.
"Pengembangan tahap 1 diperkirakan akan memakan waktu sekitar tiga tahun dan diharapkan dapat beroperasi pada tahun ke-4 setelah selesainya masa pembangunan," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/5).
Menurut Lucky, dalam proses konstruksi, PTPP akan mengimplementasikan berbagai macam teknologi. Mulai dari teknologi BIM 4D, virtual reality, augmented realty, mixed realty, laser scan technology, photogrammetry dan 3D printing.
Dengan begitu, pelaksanaan konstruksi menjadi lebih cepat, akurat, efisien dan menghasilkan produk yang berkualitas.
Setelah pengembangan di atas tanah Danareksa dan TLKM, rencananya akan dilakukan pengembangan pada lahan Garuda Indonesia seluas kurang lebih 3.955 meter persegi.
Pengembangan di lahan Garuda Indonesia ini rencananya juga akan terkoneksi dan terintegrasi dengan BUMN Center. Gedung ini rencananya terdiri dari 14 lantai yang berfungsi utama sebagai pendukung kegiatan yang ada di BUMN Center.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News