Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menargetkan nilai kontrak hingga Rp 32 triliun pada tahun 2024.
Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi mengatakan sampai dengan bulan Februari 2024 ini PTPP telah mencatatkan kontrak senilai Rp 4,2 triliun.
“Sampai dengan bulan Februari, total kontrak baru untuk perusahaan induk adalah sebesar Rp 4,2 Triliun dan total target kontrak baru tahun ini Rp 32 Triliun,” ungkapnya kepada Kontan, Selasa (06/03).
Baca Juga: Kenaikan Kinerja PTPP Bisa Berlanjut Tahun Ini
Ia menambahkan, di tahun ini PTPP juga masih fokus mengerjakan 14 paket proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Total proyek IKN yang sedang berjalan saat ini ada 14 Paket dengan total kontrak IKN mencapai Rp 11,23 Triliun dan penjualan IKN tahun ini sekitar Rp 6,8 Triliun,” tambahnya.
Selain IKN, PTPP tahun ini juga akan mengerjakan sejumlah proyek-proyek besar lainnya, salah satunya adalah pembangunan smelter milik PT Vale Indonesia Tbk atau PT Vale.
“Proyek besar lainnya adalah pembangunan smelter milik Vale, pembangunan Gedung BNI Kapuk, pembangunan tol akses Patimban dan Terminal Petikemas Kalibaru 1B,” ungkap Efendi.
Di tahun lalu, PTPP berhasil mencatatkan kenaikan laba dan pendapatan. Melansir keterbukaan informasi BEI, sepanjang tahun 2023 PTPP berhasil mengumpulkan laba sebesar Rp 481,36 miliar di tahun 2023. Raihan tersebut naik 77% dari laba tahun 2022 sebesar Rp 271,69 miliar.
Sedangkan pendapatan PTPP yaitu sebesar Rp 19,99 triliun atau naik 5,66% dari pendapatan tahun 2022 yang senilai Rp 18,92 triliun. Jika dirinci, mayoritas pendapatan disumbang dari jasa konstruksi yang sebesar Rp 14,68 triliun di tahun 2023.
Kemudian, pendapatan dari Engineering Procurement Construction (EPC) sebesar Rp 2,3 triliun, properti dan realty Rp 2,2 triliun, aset keuangan dari proyek konsensi sebesar Rp 304 miliar, dan persewaan peralatan Rp 153,79 miliar. Lalu, pendapatan dari energi sebesar Rp 147,1 miliar, pendapatan tol Rp 68,3 miliar, dan pracetak Rp 59,23 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News