kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PUPR : Hingga Januari 2021, 2.342 kilometer jalan tol telah beroperasi


Rabu, 27 Januari 2021 / 13:00 WIB
PUPR : Hingga Januari 2021, 2.342 kilometer jalan tol telah beroperasi
ILUSTRASI. Proyek pembangunan jalan Tol Semarang - Demak, Jawa Tengah.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian mengatakan, hingga saat ini capaian pembangunan jalan tol yang telah beroperasi mencapai sekitar 2.300 kilometer (Km).

“Capaian sejauh ini, saat ini sampai bulan januari (2021) sudah beroperasi 2.342 km jalan tol,” kata Hedy saat rapat kerja dengan Komisi V DPR, Rabu (27/1).

Hedy mengatakan, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024, ditargetkan akan ada tambahan 2.500 km jalan tol baru yang beroperasi. Sehingga ditargetkan akan ada sekitar 4.600 Km jalan tol yang akan beroperasi di akhir tahun 2024.

Hedy mengakui, pencapaian target tersebut akan sulit dicapai terlebih di tengah ketidakpastian ekonomi dan dampak pandemi Covid-19.

Meski begitu, Kementerian PUPR berkomitmen untuk menjalin kerja sama dengan semua stakeholder terkait untuk mencapai target tersebut.

Baca Juga: BPJT masih belum membeberkan pemenang tender proyek nirsentuh MLFF

“Jadi kita harapkan target kita walaupun kami menyadari situasi terakhir karena kondisi ekonomi dan dampak pandemi bukan target yang mudah dicapai, total ada kita harapkan ada 4.630 km yang beroperasi, ini inline dengan arahan RPJMN di mana kita di RPJMN diindikasikan target jalan tol baru adalah 2500 km,” ujar dia.

Lebih lanjut, Hedy menyatakan, pemerintah tengah menyusun rencana pembangunan jalan tol hingga tahun 2050. Ia bilang, setidaknya dibutuhkan total sepanjang 18.088 Km yang beroperasi hingga 2050 mendatang.

Hal ini berfungsi sebagai backbone jaringan jalan keseluruhan agar tercapai waktu perjalanan nasional yang diinginkan yakni 1,5 jam per 100 Km.

“Ini kira – kira benchmark nya sama seperti Malaysia di tingkat itu. Jadi kita butuh backbone karena kalau di luar tol susah sekali mengembangkan dengan kecepatan dan masalah – masalah lain,” ujar Hedy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×