Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat stok pupuk nasional menjelang akhir 2024 mencapai 1.497.507 ton.
Dengan ketersediaan ini, perusahaan siap menyalurkan pupuk bersubsidi secara tepat jumlah dan tepat waktu pada musim tanam perdana 2025, sejalan dengan program pemerintah untuk mencapai swasembada pangan.
“Kami berkomitmen memastikan stok pupuk tersedia sesuai alokasi yang ditentukan dan distribusi pupuk berjalan lancar agar petani dapat memanfaatkannya tepat waktu. Hal ini mendukung upaya meningkatkan stok pangan dan mengurangi ketergantungan impor guna mewujudkan swasembada pangan nasional,” ujar Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh dalam siaran pers, Selasa (31/12/2024).
Baca Juga: Pupuk Indonesia Siapkan Stok Pupuk Subsidi 4.800 Ton Lebih di Kabupaten Bone
Tri Wahyudi menjelaskan, stok pupuk saat ini terdiri dari pupuk bersubsidi dan nonsubsidi. Data per 27 Desember 2024 menunjukkan jumlah pupuk bersubsidi mencapai 1.069.208 ton, dengan rincian urea 544.295 ton, NPK 472.234 ton, NPK Formula Khusus 16.843 ton, dan organik 35.836 ton.
Sementara itu, stok pupuk nonsubsidi sebanyak 428.299 ton, terdiri dari urea 355.982 ton dan NPK 72.318 ton.
Selain kesiapan stok, Tri Wahyudi juga melaporkan bahwa penyaluran pupuk bersubsidi hingga 27 Desember 2024 telah mencapai 7.312.584 ton. Penyaluran ini mencakup 3.694.778 ton urea, 3.570.960 ton NPK, dan 46.845 ton pupuk organik.
“Atas kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2024, PT Pupuk Indonesia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, daerah, serta seluruh pihak yang mendukung distribusi untuk petani Indonesia,” katanya.
Dengan capaian tersebut, Pupuk Indonesia optimistis dapat memenuhi kebutuhan pupuk nasional pada 2025. Pemerintah telah menetapkan alokasi pupuk bersubsidi 2025 sebesar 9,55 juta ton, yang akan disertai penyederhanaan alur distribusi langsung ke petani.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Pastikan Stok Pupuk Subsidi di Sulsel Aman
“Pupuk Indonesia siap menyalurkan pupuk bersubsidi dengan tepat jumlah dan tepat waktu pada 1 Januari 2025, sebagaimana arahan pemerintah,” jelas Tri Wahyudi.
Untuk mendukung distribusi dan menjaga kualitas produk, Pupuk Indonesia memiliki 516 gudang di tingkat provinsi (lini II) dan kabupaten/kota (lini III) dengan kapasitas total 2,89 juta ton. Infrastruktur distribusi didukung 256 jasa ekspedisi truk, 125 kapal, dan 142 trayek pelayaran.
Selain itu, aplikasi *Integrasi Pupuk Bersubsidi* (iPubers) yang diterapkan di 27.000 kios memastikan penyaluran tepat sasaran.
“Sebagai produsen, kami telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi yang siap ditebus oleh petani dengan KTP dan yang terdaftar di sistem e-RDKK. Semua petani yang memenuhi syarat dapat langsung menebus pupuk sesuai alokasi,” tambahnya.
Baca Juga: Final! Pemerintah Tetapkan Pupuk Subsidi 9,5 Juta Ton di 2025
Tri Wahyudi juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah, khususnya Menko Pangan, Menteri Pertanian, Menteri dan Wamen BUMN, Kementerian Keuangan, serta kementerian terkait lainnya yang telah menyelesaikan regulasi penyaluran pupuk bersubsidi 2025.
Selanjutnya: Jaringan Listrik Lumpuh, Puerto Rico Gelap Gulita
Menarik Dibaca: KAI Berangkatkan 2,5 Juta Penumpang Saat Nataru, Ini Stasiun Keberangkatan Tertinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News