Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) dan Genting Oil Kasuri Pte Ltd (GOKPL) melakukan penandatanganan Head of Agreement (HoA) untuk jual beli gas bumi. Kesepakatan kolaborasi ini sekaligus memastikan pasokan gas bumi aman guna memenuhi kebutuhan proyek pembangunan kawasan industri pupuk di Fakfak Papua Barat.
Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari ditetapkannya pembangunan pabrik pupuk urea di Papua Barat sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh pemerintah Indonesia. Yang kemudian diamanatkan kepada PKT.
"Kami harapkan dengan kerja sama ini, nantinya dapat dipastikan bahwa pasokan gas bumi aman guna memenuhi kebutuhan proyek pembangunan kawasan industri pupuk di Fakfak Papua Barat. Pembangunan Pabrik Papua Barat ini menjadi langkah besar yang sudah ditargetkan PKT dalam fase pertumbuhan 40 tahun kedua," ujar Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi, dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, hari ini (8/2)
Mengingat gas bumi merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan dalam industri petrokimia dan pupuk. Sehingga dia menilai bahwa kerja sama ini akan membantu memastikan stabilitas dan keberlanjutan produksi pupuk dalam negeri.
Proyek pembangunan kawasan industri pupuk di Fakfak Papua Barat ini nantinya akan memiliki kapasitas produksi pupuk Urea sebesar 1,15 juta ton dan 660.000 ton untuk Amoniak.
Baca Juga: Insentif Harga Gas Bumi Dinilai Membawa Dampak Positif Bagi Produsen Pupuk
"Ini merupakan salah satu pengembangan di fase kedua pertumbuhan PKT, yang di target mampu terealisasi dalam lima tahun ke depan. Melalui proyek pembangunan ini juga diharapkan bisa membawa PKT menempati peringkat atas Pabrik Pupuk Urea di Asia Pasifik," tambah Rahmad.
General Manager Genting Oil Kasuri Pte. Ltd., Ngakan Ketut Nurcahya Sentanu turut menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan kerja sama yang baik untuk mendukung program pemerintah.
"Tentunya kami berharap dari kerja sama ini nantinya bisa menjadi salah satu bagian yang menyukseskan terjadinya proyek pembangunan kawasan industri pupuk di Fakfak Papua Barat ini. Kami berharap juga target-target yang sudah ada bisa berjalan dengan baik dan pasokan gas untuk pabrik di Papua Barat ini bisa tercukupi," tutur Ngakan.
Baca Juga: Ini Strategi Pupuk Kaltim Mendorong Pertumbuhan Berkelanjutan
GOKPL merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang energi yang memiliki potensi sumber daya gas bumi yang cukup besar.
Sumber gas yang dipasok untuk proyek pembangunan ini akan diambil dari sumber gas yang telah disepakati yakni Lapangan Asap, Merah dan Kido (AMK) di Kasuri, Papua Barat dan rencana penyaluran gas ini akan mulai dilaksanakan pada tahap Pre-Commissioning di kuartal II-2027.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News