Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pupuk Kaltim mengoptimalkan program pemberdayaan sebagai salah satu upaya dalam mengimplementasikan environmental, social, and governance (ESG). Perusahaan pelat merah ini aktif menjalankan program pendampingan terhadap masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya.
Adapun program pendampingan yang aktif dijalankan, diantaranya program Pujasera NPK Pelangi, Ekspor Produk Mitra Binaan (Ekspromit), serta Pertanian Kompos Terpadu untuk Babadan Inovatif dan Sejahtera (PKT Bisa).
Plt VP TJSL Pupuk Kaltim Anggono Wijaya, mengatakan program Pujasera NPK Pelangi ditujukan untuk mendorong kemandirian masyarakat di Kota Bontang. Program ini menghadirkan sentra UMKM untuk penguatan ekonomi masyarakat di Kelurahan Loktuan, Kecamatan Bontang Utara.
Pujasera ini sengaja dibangun untuk mendorong pengembangan UMKM lokal agar lebih mandiri dan berdaya saing. Selain itu, Pupuk Kaltim juga melakukan pembinaan dan pendampingan langsung pelaku UMKM dalam hal penguatan kapasitas usaha.
Baca Juga: Tanpa Gembar-Gembor, Perusahaan Batubara Grup Harita Berhasil Gelar Hilirisasi
“Dengan dukungan penuh di pujasera NPK Pelangi, para pelaku UMKM hingga kini mampu menjalankan usaha dengan baik, dan roda perekonomian masyarakat makin bertumbuh seiring meningkatnya kunjungan dan minat masyarakat untuk berbelanja,” kata Anggono dalam keterangannya, Sabtu (7/12).
Sementara program Ekspromit adalah program yang memfasilitasi UMKM binaan untuk menjajaki peluang ekspor. Realisasi program ini bekerja sama dengan Kementerian Koperasi UKM dan Kementerian Perindustrian, melalui boothcamp hingga business mathing untuk membuka peluang pasar internasional dengan lebih luas.
Anggono mengatakan, saat ini ada sejumlah UMKM binaan Pupuk Kaltim telah berorientasi ekspor, dengan buyer potensial dari berbagai negara seperti Saudi Arabia, Singapura, Malaysia, Thailand, Jerman, Afrika Selatan dan Filipina,” tambah Anggono.
Adapun program PKT Bisa bertujuan untuk menggiatkan kembali pemanfaatan kompos agar menekan penggunaan pupuk kimia secara berlebih sekaligus mendorong terciptanya ekonomi sirkular di sektor pertanian.
PKT Bisa mengintegrasikan kelompok tani, peternakan, perikanan, UMKM dan Koperasi menjadi kelompok besar yang berlokasi di Dusun Babadan Desa Kepuh Rejo, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan Jawa Timur.
Baca Juga: Upaya Pupuk Kaltim Meningkatkan Daya Saing di Kancah Global
Program ini tindaklanjut project Agro Solution Pupuk Kaltim di wilayah tersebut, yang memiliki persoalan hampir sama dengan petani pada umumnya, yakni terkait kesehatan tanah yang berdampak pada menurunnya hasil produksi komoditas.
Gagasan ini didesain untuk mendorong pemberdayaan masyarakat, dengan menitikberatkan pada pelestarian lingkungan. “Dengan program ini, warga Babadan mampu memaksimalkan hasil komoditas serta menjadikan pengolahan kompos sebagai salah satu potensi ekonomi dengan fasilitas memadai,” papar Anggono.
Berkat ketiga program itu, Pupuk Kaltim berhasil meraih penghargaan Indonesia Sustainable Development Goals Award (ISDA) 2024. Selain itu, local hero PKT Bisa atas nama Anton Budi Laksono, turut meraih penghargaan CFCD sebagai Terbaik 2 Bidang Perorangan ISDA 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News