kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pyridam Farma (PYFA) Targetkan Pertumbuhan Pendapatan Double Digit pada 2023


Minggu, 26 Februari 2023 / 14:12 WIB
Pyridam Farma (PYFA) Targetkan Pertumbuhan Pendapatan Double Digit pada 2023
ILUSTRASI. Catat peningkatan kinerja pada 2022, Pyridam Farma (PYFA) targetkan pertumbuhan pendapatan double digit 2023


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi, PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2022, kinerja pendapatan Perseroan meningkat dibandingkan dengan tahun 2021.

Kezia Mareshah, Corporate Communication Manager Pyridam Farma menjelaskan, catatan kinerja tahun 2022 juga selaras dengan ekspetasi Perseroan yang menargetkan pertumbuhan double digit.

"Sepanjang tahun 2022, penjualan PYFA Group mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2021 dan masih sesuai dengan ekspektasi perusahaan yakni bertumbuh sebanyak double digit," papar Kezia kepad Kontan, Minggu (26/2).

Baca Juga: Penjualan Naik 35%, Laba Pyridam Farma (PYFA) Melesat 18 Kali Lipat per Kuartal III

Ia melanjutkan, beberapa hal yang mendorong peningkatan penjualan tersebut adalah terjalinnya kerja sama dengan beberapa partner baru, perluasan jangkauan distribusi, serta pertumbuhan inorganik melalui strategi investasi di PT Holi Pharma dan PT Ethica Industri Farmasi dengan Perseroan.

Sebagai informasi, pada kuartal ketiga 2022 penjualan neto PYFA melesat 35,57% menjadi Rp 550,92 miliar. Pada kuartal ketiga tahun lalu, penjualan neto PYFA hanya mencapai Rp 406,37 miliar. 

Penjualan Pyridam masih didominasi penjualan lokal yang mencapai Rp 640,78 miliar dari total penjualan kuartal ketiga 2022 sebelum retur dan potongan penjualan.

Penjualan lokal tersebut meliputi produk farmasi dan jasa makln yang sebesar Rp 596,31 miliar dan produk alat kesehatan senilai Rp 44,47 miliar. Sedangkan penjualan ekspor yang berasal dari produk farmasi sebesar Rp 847,62 juta. 

Tumbuhnya penjualan ikut mendorong peningkatan beban pokok penjualan PYFA sebesar 77,56%. Angkanya tercatat menjadi Rp 367,27 miliar, dari semula Rp 206,83 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pyridam Farma juga terpantau masih membukukan pembengkakan pada sejumlah pos beban. Seperti beban penjualan dan pemasaran misalnya, yang meningkat 15,37% menjadi Rp 124,19 miliar. 

Beban penelitian dan pengembangan alami pembengkakan menjadi Rp 9,28 miliar per kuartal III 2022. Pada periode yang sama tahun lalu, pos beban ini hanya tercatat sebesar Rp 573,44 juta.

Tak hanya itu, beban umum dan administrasi juga alami peningkatan hampir 100% dari semula Rp 43,18 miliar menjadi Rp 85,10 miliar. 

Meski beban-beban melesat, Pyridam Farma membukukan laba bersih Rp 288,75 miliar. Angka ini melesat 18 kali lipat dari sebelumnya Rp 15,96 miliar per September 2021.

Lebih lanjut, mengenai proyeksi kinerja tahun ini Kezia menyampaikan pihaknya sangat optimistis bisa turut bertumbuh double digit.

 

"Dengan bergabungnya Holi Pharma & Ethica Industri Farmasi ke dalam keluarga besar Perseroan untuk terus dapat bersinergi, serta rangkaian inovasi produk yang akan kami kembangkan dan hadirkan di tengah masyarakat Indonesia yang akan menetapkan langkah kami untuk terus bertumbuh double digit pada tahun 2023," urainya.

Untuk mencapai target tersebut, tahun 2023 ini, Perseroan berencana untuk tetap fokus mengembangkan portofolio produk guna menghadirkan produk serta layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia.

Selain pengembangan produk secara in-house, Perseroan juga terus berupaya untuk melakukan sinergi dan menjalin kerjasama dengan partner-partner strategis.

"Mengenai capex yang disiapkan tahun ini dan alokasinya, kami belum bisa sampaikan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×