Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kenaikan harga beras di pasar Induk Cipinang dan sejumlah wilayah lain di Indonesia diduga karena ulah para spekulan beras. Para pedagang nakal ini sengaja memanfaatkan kondisi saat ini karena belum panen raya, untuk memperoleh untung yang berlebihan.
Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengecam tindakan para spekulan tersebut dan berjanji akan menyeret mereka secara hukum bila terbukti melakukan penimbunan illegal.
Rachmat mengatakan pemerintah sangat mengecam tindakan atau pelaku spekulan berlebihan yang berdampak terjadinya lonjakan harga.Pemerintah juga akan menindak secara hukum sesuai dengan sanksi pidana yang berlaku setiap pelaku penimbunan beras illegal. Saat ini, Kemendag terus berkoordinasi dengan Menko Perekonomian dengan melaporkan terkini soal harga dan stok bahan pangan pokok seperti beras.
"Kami menyiapkan strategi kebijakan jangka menengah dan panjang sistem keamanan pangan nasional," ujar Gobel, Jumat (20/2).
Gobel mengatakan saat ini, pihaknya sangat serius menanggapi masalah bahan pokok agar pasokannya tetap terjamin dan dengan harga terjangkau. Sejauh ini, pemerintah bersama pihak aparat penegak hukum terus meningkatkan pengawasan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang merugikan masyarakat.
Kemendag juga berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perhubungan, Bulog, Asosiasi-Asosiasi pengusaha, serta aparat keamanan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok mulai dari sentra produksi, jalur distribusi serta pengadaannya di pasar. Juga melalui satgas-satgas melakukan operasi pasar (OP).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News