Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) rampung digelar. Dari aksi korporasi rights issue tersebut, MDKA mengklaim telah berhasil mencapai target yang disampaikan dalam prospektus.
Presiden Direktur PT Merdeka Copper Gold Tbk, Adi Adriansyah Sjoekri menyebut hasil PUT I sebanyak 594.931.190 saham dengan realisasi nilai hasil sebesarRp 1.338.595.177.500. Nilai itu sesuai dengan laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dari PT Datindo Entrycom sebagai Biro Administrasi Efek MDKA pada tanggal 5 September 2018 perihal Laporan Hasil Penawaran Umum untuk Penambahan Modal dengan HMETD I.
Adi bilang, sesuai dengan keterangan dalam prospektus, setelah dikurangi biaya-biaya emsisi yang menjadi kewajiban perusahaan, Merdeka Copper mengantongi dana Rp 1,33 triliun, yang akan digunakan untuk pembayaran kembali seluruh kewajiban kepada beberapa kreditur. Sedangkan sisanya akan digunakan oleh MDKA dan entitas anak sebagai modal kerja. Namun, Adi tidak memberikan rinciannya.
“Rights issue MDKA sesuai target, dan penawaran keseluruhan berasal dari pemegang saham MDKA yang telah ada sebelumnya,” ujar Adi saat dihubungi KONTAN akhir pekan kemarin.
Dari sisi produksi, Adi menyebut bahwa hingga saat ini belum ada perubahan target yang telah ditetapkan sepanjang tahun 2018. Sebabnya, pihaknya merasa optimistis, dimana pada Semester-I 2018 produksi MDKA telah mencapai 75.010 oz, dari target produksi emas tahun 2018 sebesar 155.000 oz-170.000 oz.
“Sampai saat ini tidak ada revisi atas target produksi yang disampaikan sebelumnya karena manajemen optimis dan terus fokus atas target tersebut,” imbuhnya.
Adi mengungkapkan, data produksi emas dan perak untuk semester I tahun 2018 ialah sebesar 75.010 oz emas dan 55.145 oz perak. Sebanyak 83.713 oz emas dan 48.226 oz perak dijual dengan harga rata-rata US$ 1.325 per oz dan US$ 16,27 per oz. Total pendapatan yang diperoleh sebesar US$ 111,731 juta. Rinciannya, pendapatan emas sebesar US$110,946 juta dan pendapatan perak sebesar US$ 0,78 juta.
Saat ini, penjualan MDKA melalui entitas anak masih ditopang oleh penjualan ekspor. Untuk biaya-biaya operasional, lanjut Adi, sebagian besar dalam mata uang rupiah sedangkan hanya sebagian kecil barang atau jasa impor dalam mata uang asing.
Namun, untuk soal pengaruh dari pelemahan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, Adi belum menghitung seberapa signifikan dampaknya. “Namun MDKA terus memonitor perkembangan pasar dan menganalisa dampak potensial terhadap perusahaan,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News