kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Raih kenaikan peringkat dari S&P dan Moody's, POWR belum berencana terbitkan obligasi


Selasa, 12 November 2019 / 15:54 WIB
Raih kenaikan peringkat dari S&P dan Moody's, POWR belum berencana terbitkan obligasi
ILUSTRASI. Pembangkit listrik PT Cikarang Listrindo Tbk POWR ini menyediakan jasa listrik untuk kawasan industri Cikarang.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) berhasil meraih kenaikan peringkat utang dari dua lembaga pemeringkat, yakni Standar & Poor’s Global Ratings (S&P) dan Moody’s Investor Service.

Juni lalu, emiten yang bergerak di bidang pembangkit listrik ini memperoleh kenaikan peringkat dari S&P menjadi BB+ dengan outlook stable. Sebelumnya, peringkat perusahaan berada di level BB. Kini, POWR hanya butuh satu peringkat lagi untuk menuju investment grade.

Baca Juga: PHE Jambi Merang mulai survei seismik 2D wilayah terbuka

“Kami juga menempati peringkat ketiga untuk kategori perusahaan swasta Indonesia yang dinilai oleh S&P,” ujar Finance Director POWR Christanto Pranata dalam paparan publik, Selasa (12/11).

Adapun pada 1 November lalu, Moody’s menaikkan peringkat utang POWR dari Ba2 stabil menjadi Ba2 positif. POWR berada di urutan 8 sebagai perusahaan swasta dengan peringkat utang terbaik versi Moody’s.

Christanto menyebut, kenaikan peringkat oleh Moody’s diperoleh lantaran pertumbuhan positif atas penjualan listrik POWR kepada pelanggan kawasan industri dan PLN dari 4.801 GWh di tahun 2016 menjadi 5.108 GWh di tahun 2018.

Selain itu, kenaikan peringkat juga tak lepas dari kondisi arus kas POWR yang stabil serta didukung oleh solidnya pertumbuhan listrik dan kinerja operasional dari lima kawasan industri yang menjadi wilayah bisnis perusahaan.

Baca Juga: PGE kucurkan US$ 2,68 miliar demi percepat pemanfaatan energi bersih

Kendati mengapresiasi kenaikan peringkat utang perusahaan, Christanto merasa pihaknya belum akan membutuhkan pendanaan dari obligasi dalam waktu dekat. Menurutnya, peluang menerbitkan obligasi akan sangat bergantung dari tingkat kebutuhan ekspansi POWR.

“Kalau sekarang pendanaan kami masih bisa dari kas internal dan mengandalkan arus kas yang ada,” tutur dia.

Sebelumnya, awal September lalu POWR mengambil alih surat utang senior yang diterbitkan oleh anak usahanya, Listrindo Capital B.V senilai US$ 550 juta dan yield 4.95%. Surat utang senior ini diterbitkan pada 2016 lalu dan akan jatuh tempo September 2026 mendatang.

Christanto mengaku, pengambilalihan surat utang senior tersebut tidak mengganggu kondisi keuangan POWR. Justru tindakan POWR dinilai menguntungkan bagi investor yang menjadi pemegang surat utang. “Peringkat kredit kini lebih baik karena sekarang investor memegang surat utangnya atas nama Cikarang Listrindo,” ungkap dia.

Baca Juga: Melalui PLTP, Pertamina percepat pemanfaatan energi bersih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×