Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) mencatatkan kinerja yang cemerlang sampai dengan September 2021. Pendapatan perusahaan tumbuh 79,01% secara year on year (yoy) dan labanya justru melonjak 329,16% yoy. Sampai dengan akhir tahun ini, Baramulti Suksessarana masih melihat prospek bisnis yang positif.
Melansir laporan keuangan di periode Januari-September 2021, emiten pertambangan batubara ini mencatatkan pertumbuhan pendapatan 79,01% yoy dari US$ 243,53 juta di September 2020 menjadi US$ 433,51 juta di periode yang sama tahun ini.
Seiring dengan naiknya pendapatan, BSSR mencatatkan lonjakan laba bersih hingga 329,16% yoy menjadi US$ 103,75 juta dari sebelumnya US$ 24,64 juta di September 2020.
Corporate Secretary BSSR, Yulius Leonardo memaparkan, secara umum semua industri batubara mengalami kenaikan pendapatan yang signifikan sampai dengan kuartal III 2021 karena mendapatkan katalis positif dari kenaikan harga pasar komoditas batubara.
Baca Juga: Semester I 2021, produksi batubara Baramulti Suksessarana (BSSR) capai 6,57 juta ton
"Seiring dengan naiknya pendapatan, volume produksi BSSR mengalami kenaikan sebesar 29,41% dari periode yang sama tahun sebelumnya" jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (12/11).
Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, BSSR juga mencatatkan kenaikan produksi batubara di semester I 2021 sebesar 22,35% yoy sehingga menjadi 6,57 juta ton. Adapun di sepanjang tahun ini, pihaknya menargetkan produksi batubara naik 40% yoy.
Maka dari itu, Yulius menegaskan Baramulti Suksessarana tetap fokus pada kegiatan penambangan sesuai dengan yang direncanakan oleh perseroan.
Di sepanjang 2021, Baramulti Suksessarana mengalokasikan belanja modal (capex) senilai US$ 28 juta. Sampai dengan September 2021, tanpa menyebutkan berapa belanja modal yang telah diserap, Yulius mengatakan, penyerapan belanja modal hingga September 2021 sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan serapannya untuk mendukung sarana dan prasarana infrastruktur perseroan.
Melihat kinerja yang cemerlang sampai dengan periode 9 bulan di tahun ini, Yulius masih melihat prospek bisnis batubara yang positif sampai dengan akhir tahun ini.
Namun sayang, Yulius belum bisa memerinci berapa target kinerja pendapatan maupun laba sampai dengan tutup tahun ini.
"Perseroan masih mengamati pergerakan kondisi harga pasar komoditas batubara yang akan mempengaruhi pendapatan dan laba perseroan," ujarnya.
Selanjutnya: Nilai transaksi saham selama sepekan meningkat menjadi Rp 11,77 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
