kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,47   7,72   0.86%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Raksasa cokelat dunia incar investasi di Indonesia


Selasa, 28 September 2010 / 18:03 WIB
Raksasa cokelat dunia incar investasi di Indonesia


Reporter: Asnil Bambani Amri |

JAKARTA. Perusahaan raksasa cokelat dunia berencana untuk investasi membangun pabrik pengolahan kakao di Indonesia. Diantara nama-nama perusahaan tersebut adalah Armajaro Cocoa, Olam International serta Cargill yang berniat menambah investasinya di Indoensia.

“Keinginan mereka itu disampaikan dalam kunjungan wakil Menteri Perdagangan Mahendra Sireger Jumat (25/9) lalu di Belanda,” kata Yamanah AC, Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Kementerian Perdagangan di Jakarta, Selasa (28/9).

Perusahaan-perusahaan itu membidik investasi di Indonesia karena melihat besarnya potensi pasar cokelat di kawasan Asia. Selain itu, adanya penerapan Bea Keluar (BK) kakao dianggap juga akan mengutungkan industri pengolahan kakao di Indonesia. “Pasar Asia juga menjanjikan sehingga lebih efisien produksinya dipindahkan ke Indonesia,” jelasnya.

Wamendag hadir dalam acara The European Cocoa Association untuk membicarakan soal kakao dunia. Usai menghadiri pertemuan tersebut, para beberapa perusahaan kakao yang hadir dalam pertemuan tersebut meminta bertemu dengan Wamendag untuk bertanya mengenai investasi di Indonesia. Bahkan, keinginan investasi ke Indonesia tersebut akan diwujudkan dengan kedatangan perwakilan perusahaan-perusahaan tersebut ke Indonesia pada bulan Oktober 2010 mendatang.

Dari tiga perusahaan tersebut, Cargill adalah salah satu perusahaan yang sudah menanamkan investasinya di Indonesia. Yamanah memperkirakan, Cargill akan menambah investasinya di wilayah Indonesia Timur; tepatnya di wilayah Sulawesi Selatan yang merupakan basis produksi kakao Indonesia.

Sementara itu, Olam International kemungkinan mengincar wilayah yang dekat dengan pelabuhan; seperti kawasan industri Jababeka maupun wilayah industri di Pulau Batam. “Sedangkan Armanjaro baru datang ke Indonesia tiga minggu lagi,” kata Yamanah.

Sebelumnya, dua perusahaan cokelat asal negeri jiran seperti ADM Cocoa BV dan Guan Chong Cocoa Manufacturere sudah menyatakan niatnya untuk investasi di Indonesia. Yamanah mengaku, banyaknya keinginan investasi industri pengolahan kakao tersebut terjadi setelah adanya keputusan penerapan BK kakao oleh pemerintah. “Kalau dulu industri kakao hanya ada 6, sekarang sudah mulai tumbuh dan sudah menjadi 15 industri yang sudah beroperasi,” kata Yamanah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×