kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Oktober, BK kakao menciut jadi 5 %


Jumat, 24 September 2010 / 15:51 WIB
Oktober, BK kakao menciut jadi 5 %


Reporter: Asnil Bambani Amri |

JAKARTA. Bea Keluar (BK) bijih kakao untuk ekspor bulan Oktober turun menjadi 5% setelah bulan September ditetapkan sebesar 10%. BK bijih kakao ini turun karena anjloknya harga rata-rata kakao pada 30 hari terakhir di bursa komoditi New York Board of Trade (NYBOT).

Dalam perhitungan Kementerian Perdagangan, harga referensi untuk bijih kakao terhitung sebesar US$ 2.744,90 per ton atau lebih rendah dibandingkan harga referensi bulan lalu senilai US$ 2.972,23 per ton.

”Untuk menentukan BK komoditi biji kakao berpedoman pada harga referensi yang didasarkan pada harga rata-rata Biji Kakao CIF New York Board of Trade (NYBOT), New York,” jelas aturan yang diteken oleh Deddy Saleh, Plt Direktur Perdagangan Luar Negeri, Kemendag, Jumat (24/9).

Sementara harga patokan ekspor (HPE) untuk bijih kakao bulan September nanti sebesar US$ 2.673 per ton. Hitungan HPE diperoleh setelah harga rata-rata di bursa NYBOT dikurangi biaya transportasi dan asuransi. Karena HPE kakao dibawah US$ 2750 per ton, sesuai dengan aturan Menteri Keuangan Nomor 67/2010, BK yang dikenakan hanya 5%.

Biasanya, jika nilai BK mengalami penurunan maka pengusaha akan berlomba untuk mengejot ekpsor untuk memanfaatkan BK yang lebih rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×