kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.470.000   6.000   0,24%
  • USD/IDR 16.713   9,00   0,05%
  • IDX 8.699   12,41   0,14%
  • KOMPAS100 1.194   0,21   0,02%
  • LQ45 855   0,70   0,08%
  • ISSI 311   1,10   0,35%
  • IDX30 438   0,18   0,04%
  • IDXHIDIV20 506   0,98   0,19%
  • IDX80 134   0,15   0,11%
  • IDXV30 139   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 139   0,25   0,18%

Oktober, BK kakao menciut jadi 5 %


Jumat, 24 September 2010 / 15:51 WIB
Oktober, BK kakao menciut jadi 5 %


Reporter: Asnil Bambani Amri |

JAKARTA. Bea Keluar (BK) bijih kakao untuk ekspor bulan Oktober turun menjadi 5% setelah bulan September ditetapkan sebesar 10%. BK bijih kakao ini turun karena anjloknya harga rata-rata kakao pada 30 hari terakhir di bursa komoditi New York Board of Trade (NYBOT).

Dalam perhitungan Kementerian Perdagangan, harga referensi untuk bijih kakao terhitung sebesar US$ 2.744,90 per ton atau lebih rendah dibandingkan harga referensi bulan lalu senilai US$ 2.972,23 per ton.

”Untuk menentukan BK komoditi biji kakao berpedoman pada harga referensi yang didasarkan pada harga rata-rata Biji Kakao CIF New York Board of Trade (NYBOT), New York,” jelas aturan yang diteken oleh Deddy Saleh, Plt Direktur Perdagangan Luar Negeri, Kemendag, Jumat (24/9).

Sementara harga patokan ekspor (HPE) untuk bijih kakao bulan September nanti sebesar US$ 2.673 per ton. Hitungan HPE diperoleh setelah harga rata-rata di bursa NYBOT dikurangi biaya transportasi dan asuransi. Karena HPE kakao dibawah US$ 2750 per ton, sesuai dengan aturan Menteri Keuangan Nomor 67/2010, BK yang dikenakan hanya 5%.

Biasanya, jika nilai BK mengalami penurunan maka pengusaha akan berlomba untuk mengejot ekpsor untuk memanfaatkan BK yang lebih rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×