Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Keok saat bersaing di bisnis daring alias e-commerce, membuat perusahaan asal Jepang Rakuten mengubah haluan bisnis menjadi pembuat aplikasi khusus consumer to consumer (CtoC), alias aplikasi teknologi informasi secara personal sesuai kebutuhan konsumen.
Nama Rakuten pun berubah menjadi Rakuma. Perusahaan ini langsung membidik pasar aplikasi di empat negara Asia Tenggara. Selain Indonesia ada Singapura, Malaysia dan Thailand.
"Khusus untuk di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, kami tengah mencari model bisnis yang tepat di bisnis tersebut," kata Anniza M. Azwan, Juru Bicara PT Rakuten Belanja Indonesia kepada KONTAN, Minggu (14/1).
Rakuten, mengklaim sudah menggelontorkan dana US$ 50 juta tahun lalu untuk mengembangkan bisnis aplikasi tersebut. Hasilnya cukup menjanjikan. Pertumbuhan bisnis Rakuma di negeri asal Jepang mencapai 20%. Namun, Annisa tidak memerinci nilainya.
Dengan mengubah haluan bisnis ini, Rakuten menargetkan bisa meraup pendapatan secara global 1,7 triliun yen pada 2020. Sedangkan tahun lalu pendapatan Rakuten baru 714 miliar yen.
Mulai 1 Maret 2016 nanti, Rakuten akan menutup buku bisnis daring secara global termasuk di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News