kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.714.000   12.000   0,71%
  • USD/IDR 16.430   54,00   0,33%
  • IDX 6.647   -17,63   -0,26%
  • KOMPAS100 942   -8,98   -0,94%
  • LQ45 738   -9,69   -1,30%
  • ISSI 209   1,77   0,85%
  • IDX30 384   -5,57   -1,43%
  • IDXHIDIV20 461   -6,31   -1,35%
  • IDX80 107   -1,15   -1,06%
  • IDXV30 110   -0,84   -0,76%
  • IDXQ30 126   -1,79   -1,40%

Ramadan dan Lebaran Memacu Penjualan Gawai, Tapi Bisa Terhalang Daya Beli


Kamis, 13 Maret 2025 / 20:04 WIB
Ramadan dan Lebaran Memacu Penjualan Gawai, Tapi Bisa Terhalang Daya Beli
ILUSTRASI. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo). Periode Ramadan dan Lebaran Idul Fitri bisa memacu penjualan gawai (gadget), terutama produk ponsel pintar (smartphone)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Periode Ramadan dan Lebaran Idul Fitri bisa memacu penjualan gawai (gadget), terutama produk ponsel pintar (smartphone). Sejumlah brand pun menyiapkan strategi promosi, termasuk dengan meluncurkan produk gawai terbaru.

Tengok saja Xiaomi Indonesia yang menggelar Flagship Launch 2025. Dalam agenda yang berlangsung pada Kamis (13/3) ini, Xiaomi Indonesia merilis sejumlah produk baru. Mulai dari Xiaomi 15 Series, Xiaomi Pad 7 Series, Xiaomi Watch S4, Buds 5 Pro Series, hingga Mijia Air Conditioner Pro Eco.

Country Director Xiaomi Indonesia Wentao Zhao mengatakan peluncuran produk-produk ini telah melalui riset pasar, dengan mempertimbangkan perkembangan teknologi serta kebutuhan konsumen di Indonesia. Wentao pun optimistis pasar Indonesia masih menyimpan pertumbuhan yang potensial.

Wentao menyadari, periode Ramadan dan Lebaran menjadi momentum penting yang bisa mendongkrak penjualan. Bersamaan dengan peluncuran produk baru ini, Xiaomi Indonesia pun menawarkan sejumlah program promosi mulai 15 Maret hingga 31 Maret 2025.

Baca Juga: Agar Persaingan Tetap Sehat, Kehadiran Starlink Harus Disertai Regulasi

"(Ramadan dan Lebaran) ini memang big moment. Saya percaya semua brand akan memberi promosi. Tapi tahun ini Xiaomi akan memberi lebih banyak promosi," kata Wentao dalam konferensi pers Xiaomi Indonesia  Flagship Launch 2025, Kamis (13/3).

Marketing Director Xiaomi Indonesia Andi Renreng menambahkan, pihaknya ingin menangkap peluang dari potensi kenaikan konsumsi masyarakat selama Ramadan dan Lebaran. Dus, program promosi yang ditawarkan merupakan stimulus untuk menambah daya tarik bagi calon konsumen. "Harapannya akan ada peningkatan dari sisi penjualan," kata Andi.

Dihubungi terpisah, Head of Public Relations Oppo Indonesia Arga Simanjuntak mengatakan Ramadan dan Lebaran secara historis merupakan salah satu periode yang mendorong kenaikan penjualan produk smartphone.

"Angka spesifik dapat bervariasi dari tahun ke tahun, kami optimis bahwa tren serupa akan terjadi pada tahun ini," kata Arga kepada Kontan.co.id, Kamis (13/3).

Head of Legal & Corporate Secretary PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) Amelia Allen mengamini, periode Ramadan dan Lebaran umumnya membawa dampak positif pada industri ritel, termasuk bagi Erajaya Grup. Hanya saja, Amelia tidak membuka secara rinci mengenai persentase kenaikan penjualan, maupun segmen dan jenis gawai yang paling diminati selama Ramadan dan Lebaran.

Amelia mengatakan, Erajaya Grup menawarkan berbagai produk dengan rentang harga yang luas untuk menjangkau semua kalangan. "Kami melihat adanya peningkatan minat dan penjualan secara keseluruhan selama periode tersebut, didorong oleh kebutuhan konsumen untuk memperbaharui perangkat mereka menjelang hari raya," kata Amelia.

Faktor Daya Beli

Pengamat Digital dan Telekomunikasi Heru Sutadi mengamati peningkatan pembelian gadget pada periode Ramadan dan Lebaran umum terjadi. Bagai membeli baju lebaran, sebagian kalangan merasa perlu untuk meng-upgrade gadget ke model terbaru.

Apalagi, gadget terutama smartphone saat ini sudah menjadi bagian dari kebutuhan pokok. Hanya saja, tingkat konsumsi masyarakat pada Ramadan dan Lebaran tahun ini berpotensi melambat jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Dus, ada kemungkinan konsumsi untuk membeli gadget baru akan ikut melambat atau terjadi penurunan segmen, misalnya dari high-end ke middle-end. "Dengan ekonomi yang tidak baik-baik saja, orang akan cenderung menahan. Kalau (gadget-nya) nggak perlu diganti, mereka nggak akan ganti, atau mungkin berubah segmen," ujar Heru.

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda juga melihat daya beli yang masih lesu, terutama di kalangan kelas menengah, bisa menjadi penahan tingkat penjualan gadget. Meski begitu, harapan terjadinya perbaikan daya beli masih terbuka dengan adanya Tunjangan Hari Raya (THR).

Dalam kondisi saat ini, Nailul pun memprediksi potensi kenaikan penjualan ada di segmen gadget kelas menengah (middle range). "Konsumen menengah-bawah yang mendapatkan THR akan cenderung upgrade handphone ketika Lebaran. Upgrade-nya ke handphone middle range," tandas Nailul. 

Baca Juga: Sektor Industri dan Logistik Jadi Subsektor Minim Resiko Pada 2024

Selanjutnya: Avia Avian (AVIA) Agresif Caplok Pangsa Pasar Kompetitor

Menarik Dibaca: 4 Buah Terbaik untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Baik buat Jantung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×