kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ramai-ramai dorong ekosistem kendaraan listrik


Selasa, 09 November 2021 / 22:25 WIB
Ramai-ramai dorong ekosistem kendaraan listrik
ILUSTRASI. Pengemudi mengisi daya listrik kendaraan di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) Mall AEON, Tangerang, Banten, Rabu (29/1). KONTAN/Baihaki/29/1/2020


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan ekosistem kendaraan listrik jadi salah satu fokus Pemerintah Indonesia ke depannya. Hal ini ditunjukkan dengan pembentukan Indonesia Battery Corporation (IBC) yang berisi MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero), dengan komposisi saham masing-masing sebesar 25%. 

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Mansury mengungkapkan  upaya membangun industri baterai dan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) salah satunya bertujuan untuk mendorong upaya dekarbonisasi atau penurunan emisi.

Pahala melanjutkan, langkah ini sejalan dengan upaya penurunan emisi sebesar 30% di 2030 mendatang. "Memanfaatkan tren dekarbonisasi untuk pengembangan industrialisasi sehingga Indonesia bisa jadi bagian dari global supply chain baterai dan EV," ungkap Pahala kepada Kontan, Senin (8/11). 

Adapun, PT Pertamina melalui Pertamina Power Indonesia (PPI) selaku Subholding Power and New and Renewable Energy Pertamina punya sejumlah strategi dalam mendorong ekosistem EV di Indonesia.

Baca Juga: Perlahan tapi pasti, sejumlah perusahaan mulai gali ceruk pasar kendaraan listrik

Sekretaris Perusahaan PPI Dicky Septriadi mengungkapkan, selain bergabung dengan IBC, Pertamina juga berfokus pada penyediaan saran Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang kini sudah tersedia di beberapa SPBU di Kawasan Jakarta dan sekitarnya.

Selain itu, Pertamina pun turut terlibat dalam pengembangan kendaraan listrik roda dua di Bali yang bertujuan untuk mengembangkan wisata ramah lingkungan.

Program lainnya yakni melali pengembangan teknologi battery pack. Tercatat, Pertamina merencanakan alokasi dana Rp 45 triliun untuk investasi bisnis ekosistem baterai kendaraan listrik. "Harapannya adalah kita bisa bersinergi satu sama lain dan tidak terbatas di BUMN saja untuk mengembangkan ekosistem EV secara masif dan terukur," ujar Dicky kepada Kontan, Selasa (9/11).

Dicky melanjutkan, upaya ini pun juga sebagai bagian antisipasi transisi energi yang akan terjadi. Untuk itu diperlukan kolaborasi dan rencana yang matang demi memastikan setiap aspek siap dalam melaksanakan transisi energi.

Baca Juga: Peningkatan penjualan sepeda motor menjadi berkah bagi multifinance

Sementara itu, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) pun memastikan komitmennya dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik. Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Agung Murdifi mengungkapkan, PLN terus berkomitmen menyajikan kemudahan untuk pengguna kendaraan listrik maupun pelaku usaha, dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik. 

Seiring dengan tema penghargaan 'Better Mobility',  PLN akan terus menambah jumlah SPKLU dan fasilitas pendukungnya, agar masyarakat dapat semakin mudah menggunakan kendaraan listrik untuk kegiatan sehari-hari. 




TERBARU

[X]
×