Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto
Di kuartal I kemarin Nissin meningkatkan kemampuan produksinya kisaran 5-10 %. Untuk jelang lebaran kali ini, Choerudin mengatakan Nissin mengincar penjualan di produk-produk pengisi parcel.
“Kita melihat ini sebagai peluang branding dan pendekatan kepada konsumen secara langsung,” ujarnya. Selain itu, Nissin mulai merambah pasar ekspor di tahun ini dengan destinasi negara-negara Timur Tengah.
Sementara bagi PT Mayora Indah Tbk lebaran ialah momentum peak season seperti halnya Natal dan Tahun Baru. Untuk kuartal I tahun ini yang berdekatan dengan bulan Ramadhan, Yuni Gunawan, Sekretaris Perusahaan PT Mayora Indah tak menampik produksi mengalami kenaikan. “Peningkatan tentulah ada,” sebutnya kepada KONTAN.
Asal tahu saja, jelang lebaran tiba biasanya Mayora bakal menambah shift kerja, dari yang semula dua shift menjadi tiga shift. Dengan penambahan shift itu volume produksi bisa naik 20 %.
Untuk tahun ini emiten berkode MYOR tersebut belum akan menambah kapasitas produksi. MYOR meraih pendapatan Rp 4,9 triliun, naik 6,5 % dibanding kuartal yang sama tahun lalu. Sementara beban produksi naik tipis 3 %, dari Rp 3,2 triliun menjadi Rp 3,3 triliun.
Sedangkan produsen minuman ringan seperti PT Singa Mas Indonesia tak mau ketinggalan meningkatkan produksinya. Menurut Santo Kadarusman, Public Relations and Marketing Event Manager PT Singa Mas Indonesia, di triwulan pertama 2017 perusahaannya meningkatkan produksi kisaran 20-30 % dibandingkan periode tahun lalu. “Kita tingkatkan untuk antisipasi jelang bulan puasa,” ujar Santo kepada KONTAN.
Tahun ini Singa Mas berencana menambah banyak variasi produknya. Seperti produk Frozen yang telah memiliki kemasan 1.500 ml dan botol galon 19 liter. “Semester dua ini kita menambah produk baru lainnya,” ungkap Santo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News