kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.934   1,00   0,01%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ramai-ramai genjot produksi demi Lebaran


Senin, 15 Mei 2017 / 06:20 WIB
Ramai-ramai genjot produksi demi Lebaran


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto

Produksi Mamin Bakal Meningkat

JAKARTA. Industri makanan dan minuman (mamin) terus tumbuh dan berkembang di tahun ini. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sampai dengan kuartal I produksi industry ini tumbuh 8,2 %.

“Secara rata-rata memang naik,” ujar Adhi Lukman, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) kepada KONTAN (14/5).

Langkah menaikkan produksi ini seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen. Tidak hanya di kuartal I saja, penambahan produksi bakal berlanjut menjelang ramadhan tiba.

“Jadi sejak April, para produsen sudah meningkatkan produksinya untuk persiapan Lebaran,” ungkap Adhi.

Rata-rata produsen akan menaikkan kapasitas produksinya sekitar 30 % dibandingkan bulan-bulan biasa.

Sampai dengan Januari-Maret 2017 ini, jumlah investasi dari industry mamin yang telah tercatat mencapai Rp 18 triliun. Dalam catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tersebut bergabung Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Apakah investasi tersebut bakal disalurkan untuk ekspansi bisnis dengan membangun lini produksi baru?, Adhi mengatakan bahwa ia belum memonitor secara detil.

Franciscus Wellirang, Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, mengatakan menambah lini produksi sebenarnya butuh modal dan perencanaan. Perusahaannya sendiri memilih meningkatkan utilitas yang telah ada. “Secara normativ ada peningkatan produksi,” ujarnya kepada KONTAN.

Sayangnya ia tidak merinci berapa persen kenaikan produksi perusahaannya di kuartal I tahun ini. Yang jelas dua bulan menjelang masuk Ramadhan, Indofood sudah ancang-ancang meningkatkan produksinya.

Emiten berkode INDF ini sampai kuartal I kemarin tercatat penjualannya tumbuh 6,25 %, menjadi Rp 17 triliun. Sedang beban pokok produksi naik 6 %, dari Rp 10,2 triliun menjadi Rp 10,9 triliun.

Produsen biscuit dan roti, PT Nissin Foods Indonesia, turut berpartisipasi dalam peningkatan produksi industry ini. Selain itu anak usaha dari Nissin Group ini bakal menambah jarring distribusi baru di Indonesia.

“Tahun ini kita mau expand ke luar Jawa dan Bali,” sebut Choerudin, Business Development PT Nissin Foods Indonesia kepada KONTAN.

Di kuartal I kemarin Nissin meningkatkan kemampuan produksinya kisaran 5-10 %. Untuk jelang lebaran kali ini, Choerudin mengatakan Nissin mengincar penjualan di produk-produk pengisi parcel.

“Kita melihat ini sebagai peluang branding dan pendekatan kepada konsumen secara langsung,” ujarnya. Selain itu, Nissin mulai merambah pasar ekspor di tahun ini dengan destinasi negara-negara Timur Tengah.

Sementara bagi PT Mayora Indah Tbk lebaran ialah momentum  peak season seperti halnya Natal dan Tahun Baru. Untuk kuartal I tahun ini yang berdekatan dengan bulan Ramadhan, Yuni Gunawan, Sekretaris Perusahaan PT Mayora Indah tak menampik produksi mengalami kenaikan. “Peningkatan tentulah ada,” sebutnya kepada KONTAN.

Asal tahu saja, jelang lebaran tiba biasanya Mayora bakal menambah shift kerja, dari yang semula dua shift menjadi tiga shift. Dengan penambahan shift itu volume produksi bisa naik 20 %.

Untuk tahun ini emiten berkode MYOR tersebut belum akan menambah kapasitas produksi. MYOR meraih pendapatan Rp 4,9 triliun, naik 6,5 % dibanding kuartal yang sama tahun lalu. Sementara beban produksi naik tipis 3 %, dari Rp 3,2 triliun menjadi Rp 3,3 triliun.

Sedangkan produsen minuman ringan seperti PT Singa Mas Indonesia tak mau ketinggalan meningkatkan produksinya. Menurut Santo Kadarusman, Public Relations and Marketing Event Manager PT Singa Mas Indonesia, di triwulan pertama 2017 perusahaannya meningkatkan produksi kisaran 20-30 % dibandingkan periode tahun lalu. “Kita tingkatkan untuk antisipasi jelang bulan puasa,” ujar Santo kepada KONTAN.

Tahun ini Singa Mas berencana menambah banyak variasi produknya. Seperti produk Frozen yang telah memiliki kemasan 1.500 ml dan botol galon 19 liter. “Semester dua ini kita menambah produk baru lainnya,” ungkap Santo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×