kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Ramayana tambah gerai di Sumatera hingga Papua


Jumat, 25 Mei 2012 / 08:00 WIB
Ramayana tambah gerai di Sumatera hingga Papua
ILUSTRASI. Demi meningkatkan keamanan akun Genshin Impact, Mihoyo sarankan untuk ganti email


Reporter: Albertus M. Prestianta | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) menambah gerai baru. Tahun ini, perusahaan ritel ini menambah lima gerai, lebih banyak ketimbang ekspansi gerai baru di tahun lalu.

Hingga akhir Mei ini, perseroan ini telah membuka tiga gerai di Lampung, Cirebon, dan di Kebayoran Lama, Jakarta. "Juli nanti kami membuka satu gerai lagi di Parung, Bogor, Jawa Barat," ungkap Setyadi Surya, Direktur Ramayana, kepada KONTAN, kemarin (24/5).

Gerai baru Ramayana juga akan hadir di Sorong, Papua Barat. Waktunya antara Agustus-Oktober 2012.

Sebagai perbandingan, tahun 2011, Ramayana cuma membuka tiga gerai baru. Total jenderal sampai sekarang, Ramayana memiliki 110 gerai di seluruh Indonesia.

Ramayana membutuhkan anggaran sekitar Rp 150 miliar-Rp 300 miliar untuk membangun setiap gerai baru. Maklum, anggaran pembangunan tiap gerai antara Rp 30 miliar-Rp 60 miliar.

Perusahaan ini menyediakan belanja modal alias capex sekitar Rp 500 miliar- Rp 600 miliar. Dana itu berasal dari kas internal perusahaan tersebut. Ramayana juga menggunakan sebagian dana ini untuk membiayai operasionalnya.

Penambahan gerai ini sejalan dengan strategi bisnis perseroan yang ingin berfokus pada pengembangan toko baru yang menjual barang dengan harga terjangkau namun berkualitas. Di sini, Ramayana berniat memberikan kesempatan lebih besar kepada produk konsinyasi dengan menempatkan beragam produk dan merek yang lebih luas di gerainya.

Masih fokus di Jawa

Dari penambahan gerai dan strategi pengembangan bisnis di tahun ini, perusahaan ini menargetkan pendapatan tahun ini tumbuh 16%, menjadi Rp 5,89 triliun. Pendapatan Ramayana pada 2011 lalu mencapai Rp 5,08 triliun.

Dengan pertumbuhan pendapatan ini, Surya memperkirakan laba bersih di 2012 ini bisa bertumbuh sebesar 8% dibandingkan dengan tahun 2011, yakni dari Rp 377,58 miliar menjadi Rp 407,78 miliar.

Menurut Surya, Pulau Jawa masih memberikan kontribusi terbesar bagi pendapatan perusahaan. Saat ini perseroan masih fokus pada pengembangan di pulau Jawa karena sudah didukung oleh jaringan distribusi yang kuat.

Perseroan ini juga akan meningkatkan efisiensi operasional. Caranya, perusahaan berencana lebih ketat mengontrol seluruh biaya dan produktivitas. "Kami juga terus meningkatkan kinerja penjualan terutama di pulau-pulau luar Jawa," ujar Surya.

Mengutip laporan keuangan kuartal I 2012, Ramayana sudah meraup pendapatan sebesar Rp 1,078 triliun. Nilai tersebut lebih tinggi 9,54% jika dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun 2011 yang sebesar Rp 984,58 miliar.

Sementara pos laba bersih juga tercatat naik. Dalam kurun waktu yang sama, perseroan mencatatkan laba bersih tahun berjalan Rp 39,66 miliar atau tumbuh 29,94% dari kuartal pertama 2011 sebesar Rp 30,52 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×