kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rapat Bareng Peternak, Mendag Ingatkan Soal Kestabilan Pangan dan Kecukupan Protein


Kamis, 24 November 2022 / 19:19 WIB
Rapat Bareng Peternak, Mendag Ingatkan Soal Kestabilan Pangan dan Kecukupan Protein
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Baca Juga: Akademisi: Pasokan ayam berpotensi berlebih 510 juta ekor di 2021

"Hal ini disinyalir dikarenakan tidak seimbangnya supply-demand, surplus pasokan yang berlebih, sekitar 1 miliar ekor atau setara 1 juta ton dalam setahun," katanya.

Surplus dimaksud belum dapat diakomodir dengan sarana dan prasarana pasca panen yang memadai, seperti Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) dan cold storage yang tidak mencukupi.

Saat ini, seluruh perusahaan integrator hanya memiliki cold storage dengan kapasitas sekitar 30 ribu ton, serta RPHU sekitar 1 juta ekor/hari.

"Produksi dan pasokan pada tahun berjalan sebagian besar merupakan dampak dari importasi Grand Parent Stock (GPS / indukan kakek-nenek) pada 2 tahun sebelumnya, di mana alokasi importasi ditetapkan oleh Kementan melalui rekomendasi teknis (sebagian besar importir merupakan anggota GPPU)," tuturnya.

Sementara, Ketua 4 GPPU, Asrokh Nawawi menyebutkan bahwa Zulhas akan mengizinkan BUMN dan UMKM mengimpor grand parent stock (GPS) ayam sebanyak 20% dari total kuota.

"Kebijakan baru dari Kementerian Perdagangan ini minta bahwa, memutuskan ada 20% kuota GPS akan dialokasikan untuk BUMN dan UMKM yang mampu," katanya.

Baca Juga: Para peternak berharap kebijakan baru Ditjen PKH kerek harga ayam broiler

BUMN dan UMKM yang bisa mengimpor GPS ayam merupakan yang dinilai mampu, baik dari segi tata kelola hingga keuangan. Ia menilai kebijakan ini bisa membuat pemerataan sehingga konsumsi daging ayam per kapita per tahun bisa meningkat.

"Kebijakan baru Menteri Perdagangan supaya ada pemerataan, memberi kesempatan BUMN dan UMKM 20%supaya lebih merata sehingga kebutuhan konsumsi per kapita bisa tercapai, atau harusnya kan naik karena konsumsi baru 11,6 kg per kapita per tahun," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×