Reporter: Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) akan menggandakan Desa Bebas Asap dari sembilan desa tahun ini menjadi 18 desa pada 2016 mendatang.
RAPP menilai, pengembangan Desa Bebas Asap bisa menjadi model atau contoh karena mampu menekan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) secara signifikan.
Presiden Direktur RAPP Tony Wenas mengatakan, sembilan desa peserta Desa Bebas Asap memperlihatkan penurunan kebakaran yang sangat signifikan.
"Program ini sangat penting bagi pencegahan kebakaran, karena masyarakat harus mendapatkan solusi yaitu bagaimana mereka tidak kehilangan mata pencahariannya, tetapi juga ada alternatif untuk membuka lahan," kata Tony, Seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima KONTAN, Kamis (19/11).
Tony bilang, sejak 28 Juli-15 Oktober 2015, RAPP telah meluncurkan Program Desa Bebas Api. Pogram tersebut mampu menekan terjadinya kebakaran secara signifikan.
Sudah ada tiga desa, yaitu Kuala Panduk, Petodakan, dan Segamai memperoleh reward seniulai Rp 100 juta untuk pembangunan infrastruktur desa karena mampu meniadakan kebakaran.
Sedangkan tiga desa lainnya, yaitu Pelalawan, Kuala Tolam, dan Teluk Binjai, mendapat reward Rp 50 juta karena mampu menekan kebakaran hingga kurang dari 2 hektare (ha).
Empat desa lain, yaitu Sering, Teluk Meranti, dan Pulau Muda, tidak memperoleh reward karena di wilayahnya terjadi kebakaran lebih dari 2 ha. "Bagi saya pribadi, seluruh desa adalah pemenang karena telah berusaha maksimal menjaga daerahnya dengan optimal," kata Tony.
Dia menyatakan, RAPP telah memperpanjang Program Desa Bebas Asap hingga April 2016 karena El Nino diramalkan akan berlangsung lebih lama. Pihaknya tetap menyediakan bantuan untuk pembukaan lahan dan menyiagakan tim pemadam kebakaran yang beranggotakan 600 orang.
Tony berharap, Desa Bebas Asap dapat berkontribusi dalam menekan kebakaran lahan dan hutan. Program yang saat ini dilaksanakan secara lokal tersebut juga diharapkan dapat diperluas atau diadopsi di daerah-daerah lain di Indonesia dalam upaya pencegahan kebakaran.
"Semoga program ini dapat diperluas secara nasional agar pencegahan kebakaran dapat lebih cepat," kata dia.
Plt Gubernur Riau Arsyajuliandi Rahman menambahkan, pihaknya berharap semakin banyak pihak yang mengikuti langkah produsen pulp dan kertas tersebut. "Kalau bisa jangan berkurang tapi ditambah lagi. Yang lain kita ajak terus," kata Andi.
Dia menjelaskan, Pemerintah Provinsi (pemrov) Riau tidak akan berhenti dalam mengatasi masalah kebakaran. Pihaknya menganggarkan dana cukup besar pada tahun ini.
“Kami juga menyiapkan sejumlah insentif bagi masyarakat yang tidak membakar lahan, seperti pemberian bibit. Penegakan hukum juga cukup optimal, tetapi masih ada kendala pada tenaga ahli kebakaran.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News