Reporter: Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Mengantisipasi kekurangan pasokan beras menjelang akhir tahun, Perum Bulog telah menandatangani kontrak pembelian beras dari Vietnam dan Thailand.
Saat ini, Bulog telah mulai mendatangkan beras asal Vientam tersebut. Hingga akhir November tercatat sudah ada 277.000 ton beras dari 1 juta ton yang ditargetkan. Sementara dari Thailand tengah dalam persiapan pengapalan ke Indonesia, dimana Bulog meneken kontrak pembelian beras dari Thailand sebanyak 500.000 ton.
Beras dari Vietnam tersebut telah didistribusikan ke berbagai wilayah yang cadangan berasnya kurang. Namun distribusi beras ini tidak berjalan lancar lantaran keterbatasan infrastruktur dan kapasitas kapal.
Sebab, ada banyak wilayah di Indonesia yang tidak dapat disinggahi kapal besar dengan kapasitas kapal 40.000 ton. Karena itu, Bulog mencari alternatif lain dengan menggerakan kapal-kapal kecil dengan kapasitas terbatas sebesar 4.000 ton hingga 5.000 ton saja.
"Beras sekarang baru masuk sebanyak 227.000 ton. Menggerakan beras itu tidak dampang, sebab ada hubungan dengan loading capacity, dengan kesiapan kapal dan bongkar muat di sini," ujar Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti, Senin (30/11).
Sambil terus merealisaskan impor beras dari Vietnam, Bulog juga akan menargetkan beras dari Thailand segera masuk pada awal Desember 2015. Saat ini, proses pengapalan beras dari Thailang tengah berlangsung. Proses pemasukan beras impor ini ditargetkan sudah selesai paling lambat bulan Februari 2016.
Sebab pada bulan Maret, produksi beras di Indonesia sudah melimpah lantaran memasuki panen raya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News