kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Realisasi kontrak perusahaan BUMN karya masih jauh dari target hingga September 2019


Sabtu, 26 Oktober 2019 / 08:00 WIB
Realisasi kontrak perusahaan BUMN karya masih jauh dari target hingga September 2019


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Handoyo .

Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya juga masih optimis tahun ini bisa mencatat kontrak sesuai dengan target atau Rp 61,74 triliun, walaupun waktu yang tersisa untuk mengejar target raihan kontrak tinggal tiga bulan lagi.

“Ada beberapa proyek yang diproyeksikan memiliki potensi yakni jalan tol, pembangkit listrik, termasuk proyek industrial plant dan luar negeri,” katanya.

Menurut Mahendra melambatnya industri konstruksi di tahun ini dipengaruhi oleh adanya pemilihan umum di awal tahun 2019. Wijaya Karya meyakini aneka proyek swasta, pemerintah, maupun BUMN lain bakal marak pada kuartal IV 2019.

Baca Juga: Rhenald Kasali: CEO harus bisa bedakan resesi dengan disrupsi

Sementara Adhi Karya baru mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp 7,6 triliun. Realisasi tersebut masih jauh bila dibandingkan target yang ingin dicapai oleh ADHI. Tahun ini, ADHI menargetkan perolehan kontrak baru mencapai Rp 30 triliun. Artinya realisasi hingga September 2019 baru 25,33% dari target.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) Sekretaris Perusahaan ADHI Parwanto Noegroho merinci realisasi perolehan kontrak baru di bulan September 2019 didominasi oleh Gedung Kampus Institut Teknologi dan Kesehatan Jakarta sebesar Rp 136 miliar dan Gedung Apartemen Grand Central Bogor Rp 250 miliar.

Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada September 2019, meliputi lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 81,7%, properti sebesar 17,9% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.

Baca Juga: Ini Kata Pengamat dan Analis Soal Divestasi Saham INCO

Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebesar 73,8%, jalan dan jembatan sebesar 3,9%, serta proyek Infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalan kereta api, dan proyek-proyek EPC sebesar 22,3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×