kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Realisasi lelang pasar beras murah di Tana Tinggi, Tangerang mandek


Senin, 07 Maret 2011 / 21:18 WIB
Realisasi lelang pasar beras murah di Tana Tinggi, Tangerang mandek
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan pers seusai menggelar rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).


Reporter: Evilin Falanta | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pemerintah sempat menjanjikan akan menyiapkan satu gudang khusus untuk dimanfaatkan sebagai lelang pasar beras murah ketika mengadakan operasi pasar di Pasar Induk Tana Tinggi, Tangerang akhir tahun lalu. Namun, hingga Maret 2011 ini realisasi belum juga berjalan.

Rencananya, gudang yang disiapkan di Pasar Induk Tana Tinggi akan digunakan untuk menstok gabah hasil panen petani, yang kemudian akan dijual melalui lelang pasar murah. Langkah ini bertujuan agar para petani mendapatkan harga jual gabahnya dengan harga yang pantas.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten, Hudaya mengatakan, realisasi lelang beras pasar murah di Tana Tinggi belum berjalan lantaran Bulog belum siap untuk melakukan pembelian gabah petani.

"Oleh karena itu, hal ini masih akan dibicarakan antara pemerintah daerah, Bulog dan dengan Badan Ketahanan Pangan. Sebab, seharusnya, memang Bulog yang ditugaskan untuk membeli gabah petani di Tana Tinggi untuk menstok beras di gudang yang disiapkan.

Selain itu, belum berjalannya lelang beras pasar murah ini akibat harga yang dipatok terlalu tinggi. Pasalnya, Bulog harus membeli gabah dari petani dengan harga jual Rp 3.800 per kilogram (kg) hingga Rp 4.000 per kg. Sedangkan, jika dijual ke para tengkulak maka petani hanya mendapatkan harga Rp 2.500 per kg.

"Harga jual inilah yang sangat jauh. Makanya, alangkah baiknya jika gudang untuk stok lelang pasar murah ini dapat segera dijalankan. Namun, sepertinya jika melihat anggaran Bulog yang belum memadai tampaknya hal ini masih perlu dibicarakan kembali," tuturnya.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan harga rata-rata beras bulan Maret di Kota Serang, Banten Rp 6.775 per kg turun 2,58% dibandingkan dengan harga rata-rata bulan Februari yang mencapai Rp 6.954 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×