kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Realisasi stimulus tagihan listrik pelanggan sosial, bisnis, industri Rp 257,7 miliar


Selasa, 18 Agustus 2020 / 16:43 WIB
Realisasi stimulus tagihan listrik pelanggan sosial, bisnis, industri Rp 257,7 miliar
ILUSTRASI. Untuk rekening Agustus, realisasi stimulus tagihan listrik pelanggan sosial, bisnis, dan industri Rp 257,7 miliar.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencatat, realisasi program stimulus keringanan tagihan listrik untuk pelanggan sosial, bisnis, dan industri mencapai Rp 257,7 miliar untuk rekening Agustus 2020. Stimulus tersebut telah diberikan kepada 1,14 juta pelanggan.

EVP Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PLN Edison Sipahutar memaparkan, pelanggan dengan jumlah penerima stimulus terbesar berasal dari pelanggan sosial golongan tarif S-2 450 VA – 197 kVA yakni sebanyak 631.212 pelanggan atau 55% dari total penerima stimulus. Jumlah stimulus yang diperoleh pelanggan tersebut mencapai Rp 23,7 miliar atau 9% dari total stimulus.

Setelah itu, terdapat pelanggan bisnis golongan tarif B-1 1.300 VA – 5.500 VA yang mencapai 381.777 pelanggan atau 33% dari total penerima stimulus. Pelanggan tersebut memperoleh stimulus sebesar Rp 17,6 miliar atau 7% dari total stimulus.

Baca Juga: Begini mekanisme penerapan stimulus pembebasan rekening minimum listrik

Di sisi lain, pelanggan bisnis golongan tarif B-2 6.600 VA – 197 kVA memperoleh nilai stimulus terbesar yaitu sebanyak Rp 93,8 miliar atau 36% dari total stimulus. Jumlah pelanggan golongan tersebut tercatat sebesar 107.224 pelanggan atau 9% dari total penerima stimulus.

Selain itu, nilai stimulus yang jumbo juga didapatkan oleh pelanggan industri golongan tarif I-3 200 kVA – 30.000 kVA yakni sebesar Rp 57,5 miliar alias setara 22% dari total stimulus. Padahal, jumlah pelanggan tersebut hanya mencapai 2.878 pelanggan atau 0,3% dari total penerima stimulus.

Edison menyebut, data realisasi stimulus untuk rekening bulan Juli masih dalam proses koreksi. Sebab, meski kebijakan stimulus keringanan tagihan listrik berlaku mulai bulan Juli sampai Desember nanti, implementasinya baru terlaksana di bulan Agustus.

Maka itu, bagi pelanggan yang sudah membayar rekening bulan Juli 2020, maka stimulus akan direstitusi dengan pengurangan tagihan pada bulan-bulan berikutnya atau mulai rekening bulan September 2020.

Di sisi lain, pelanggan yang belum membayar rekening bulan Juli 2020 akan diberlakukan koreksi rekening secara otomatis.

“Karena bulan Agustus sudah jalan, maka restitusi akan dilakukan di bulan September. Nantinya, di bulan itu akan ada restitusi dan kompensasi juga. Jadi tidak akan ada pihak yang dirugikan,” ungkap dia dalam webinar, Selasa (18/8).

Edison menyatakan, PLN selalu siap untuk menjalankan penugasan stimulus keringanan tagihan listrik untuk pelanggan sosial, bisnis, dan industri yang berlaku sampai akhir tahun nanti. Harapannya, stimulus tersebut akan memicu perbaikan kapasitas produksi maupun peningkatan operasional dari para pelaku industri. Alhasil, roda perekonomian nasional tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Ini contoh pelanggan PLN yang dapat stimulus keringanan tagihan listrik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×