Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (PT SGPJB) melakukan seremonial reforestasi mangrove di PLTU Jawa 7, Serang, Banten. Kegiatan ini menandakan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok dan serta mempererat kerja sama bilateral di bidang kebudayaan, pelestarian lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan.
Seremonial reforestasi mangrove ini diinisiasi oleh CHN Energy Investment Group Co., Ltd. dan China International Communications Group, dengan dukungan Direktorat Ekologi dan Lautan Kementerian Ekologi dan Lingkungan Hidup Tiongkok, serta diselenggarakan bersama (sebagai co-host) oleh GD Power Development Co., Ltd dan merupakan bagian dari rangkaian acara Forum Pertukaran Budaya bertajuk “Kelahiran Kembali Hutan Bakau” (The Rebirth of Mangrove Forest).
Kegiatan kunjungan lapangan ke PLTU Jawa 7 diikuti oleh perwakilan dari kalangan pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan media dari kedua negara, diantaranya perwakilan dari Duta Besar Indonesia di Tiongkok, Kementerian Lingkungan Hidup RI, Kementerian Kehutanan RI, Duta Besar Tiongkok di Indonesia.
Kemudian juga dihadiri Direktorat Ekologi dan Lautan Kementerian Ekologi dan Lingkungan Hidup Tiongkok, CHN Energy Investment Group Co., Ltd., China International Communications Group, GD Power Development Co., Ltd., serta institusi terkait diantaranya DLHK Provinsi Banten dan DLH Kabupaten Serang.
Peserta kunjungan lapangan mengunjungi beberapa lokasi dan mengikuti paparan mengenai teknologi-teknologi ramah lingkungan PLTU Jawa 7 (Clean Coal Technology) dan menyaksikan secara langsung perkembangan proyek perlindungan mangrove Jawa 7, yang semula 5 hektare sudah berkembang pesat menjadi sekitar 19 hektare dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun.
Mangrove Jawa 7 telah ditetapkan sebagai Pusat Mangrove Internasional Pertama di Dunia (International Mangrove Center) pada konvensi di Shenzhen, 6 November 2024 lalu.
Selanjutnya dilakukan seremonial penanaman mangrove dan pelepasan bibit ikan bersama perwakilan sebagai simbol kesiapan Manajemen PLTU Jawa 7 untuk terus melanjutkan pelestarian mangrove bersama-sama dengan berbagai pemangku kepentingan terkait.
Zhao Zhigang Presiden Direktur PT SGPJB menyampaikan bahwa PLTU Jawa 7 akan terus berperan aktif dalam pelestarian mangrove dan siap berkolaborasi bersama pemangku kepentingan (stakeholder) dari berbagai lini untuk mewujudkan pembangunan hijau yang berkelanjutan (green development).
Sementara itu, Doddy Nafiudin, Direktur General Affairs PT SGPJB mengatakan, sebagai perusahaan pembangkit listrik, perusahaan memaknai 75 tahun hubungan diplomatik antara Republik Indonesia dan China sebagai tonggak penting dalam kerja sama strategis dua negara, khususnya dalam sektor energi dan pembangunan infrastruktur.
Hubungan yang telah terjalin lama ini telah membuka banyak peluang kolaborasi yang saling menguntungkan. Dalam sektor ketenagalistrikan, khususnya pembangkit listrik, SGPJB melihat peran Tiongkok sangat signifikan—baik dari sisi investasi, transfer teknologi, maupun penyediaan komponen dan infrastruktur pendukung.
"Sebagai contoh kami adalah salah satu etalase investasi antara Indonesia dan China yang berhasil melalui kerja sama konstruksi, teknologi efisiensi tinggi, serta ramah lingkungan. Di tengah tantangan transisi energi global, kami juga melihat hubungan ini sebagai dasar untuk memperkuat kerja sama di bidang teknologi energi bersih, peningkatan efisiensi, serta pengelolaan emisi yang lebih baik," ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya percaya bahwa kolaborasi dengan mitra Tiongkok ke depan tidak hanya akan mendukung ketahanan energi nasional, tetapi juga mempercepat langkah menuju pembangkitan energi yang lebih berkelanjutan.
"Kami berharap semangat saling percaya, saling menghormati, dan kerja sama konkret yang telah terbangun selama 75 tahun ini dapat terus diperkuat demi masa depan energi Indonesia yang andal dan inklusif," kata dia.
Kominten Investasi di Indonesia
Sementara itu, Doddy menambahkan, Shenhua Group memiliki komitmen investasi yang kuat di sektor energi terutama untuk energi baru terbarukan. Perusahaan ini berusaha untuk memperluas portofolionya dengan berinvestasi dalam proyek energi terbarukan, teknologi energi bersih, dan proyek-proyek internasional, termasuk di Indonesia.
Meski masih mengandalkan batu bara sebagai sumber pendapatan utama, Shenhua menyadari pentingnya energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan untuk memenuhi tantangan global terkait perubahan iklim dan transisi energi.
Menurut Doddy, di Indonesia Shenhua menggarap beberapa Investasi Strategis dan Proyek Utama antara lain, pertama, PLTU Jawa-7 (2×1.000 MW): Sebagai proyek pembangkit listrik terbesar di Indonesia, PLTU Jawa-7 berlokasi di Serang, Banten, dan merupakan hasil kerja sama antara Shenhua Energy dan PT PLN (Persero).
Proyek ini memanfaatkan teknologi termal ultra-supercritical yang efisien dan ramah lingkungan. Sejak beroperasi, PLTU ini telah menghasilkan lebih dari 55,59 miliar kWh listrik, mendukung kestabilan pasokan energi di Pulau Jawa dan Bali.
Kedua, PLTU Sumsel-1 berkapasitas 2×350 MW. Proyek ini merupakan bagian dari inisiatif Belt and Road Initiative (BRI) dan didanai melalui skema sindikasi pinjaman internasional. Dengan total investasi sekitar US$ 700 juta, proyek ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi di Sumatera Selatan dan sekitarnya .
Terkait, isu energi bersih yang saat ini terus digaungkan oleh pemerintah Indonesia, Shenhua sangat memahami bahwa isu energi bersih dan transisi energi menjadi perhatian utama pemerintah Indonesia saat ini.
"Meskipun kami adalah pembangkit listrik berbasis batu bara, kami percaya bahwa teknologi dan tata kelola yang tepat dapat membuat pembangkitan lebih ramah lingkungan dan berkontribusi dalam agenda energi bersih nasional," ujar Doddy.
Berikut beberapa strategi yang diterapkan oleh Shenhua dalam menjalankan operasional di Indonesia.
1. Teknologi Ultra Supercritical (USC): PLTU Jawa 7 menggunakan teknologi Ultra Supercritical, yang merupakan teknologi termal paling efisien saat ini untuk PLTU berbasis batu bara. Teknologi ini menghasilkan listrik dengan efisiensi tinggi, mengurangi konsumsi batu bara per unit listrik, dan secara signifikan menurunkan emisi CO₂, NOx, dan SO₂ dibandingkan teknologi konvensional.
2. Sistem Pengendalian Emisi: Sistem ini dilengkapi dengan peralatan canggih seperti electrostatic Precipitator (ESP) untuk mengendalikan debu, Flue Gas Desulfurization (FGD) untuk mengurangi emisi sulfur (SO₂), Low-NOx Burners untuk mengendalikan emisi nitrogen oksida. Lalu, Tubular Conveyor Sistem transfer batubara menggunakan belt conveyor yang digulung untuk menghindari tumpahan batubara yang dapat mencemari lingkungan pada saat beroprasi. Dengan sistem ini, pembangkit listrik memastikan emisi gas buang berada di bawah ambang batas yang ditetapkan oleh pemerintah.
3. Pemanfaatan Abu Sisa Pembakaran (Fly Ash & Bottom Ash): Perusahaan juga mendukung prinsip circular economy dengan mengolah limbah abu untuk keperluan industri seperti bahan baku semen dan beton. Ini mengurangi dampak lingkungan dan memberi nilai tambah dari limbah pembangkit.
4. Monitoring dan Transparansi Lingkungan: PLTU Jawa 7 melakukan emission monitoring secara real-time yang terhubung langsung ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Ini adalah bentuk komitmen kami terhadap transparansi dan akuntabilitas lingkungan.
5. Program Penanaman Pohon & Konservasi: Perusahaan aktif dalam program pelestarian lingkungan sekitar, seperti, rehabilitasi mangrove dan area hijau, penanaman pohon di area buffer zone, dan edukasi lingkungan untuk masyarakat lokal.
Doddy menambahkan, keberhasilan PLTU Jawa 7 membuka banyak peluang sehingga mendorong komitmen untuk terus tumbuh sejalan dengan arah kebijakan energi nasional — menuju sistem kelistrikan yang andal, efisien, dan semakin bersih.
"Bagi kami, masa depan energi bukan soal memilih satu sumber, tapi soal membangun portofolio yang adaptif, bertanggung jawab, dan berkelanjutan," ujar Doddy.
Salah satu proyek yang sedang dipersiapkan dan jalankan yaitu proyek pembangunan PLTS Karangkates. Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara PT PLN (Persero) melalui anak perusahannya yaitu PT PLN Nusantara Power dan PT PLN Nusantara Renewable dan GD Power, dengan kapasitas terpasang sebesar 129 MWp. Berada di Bendungan Sutami, Kabupaten Malang, Jawa Timur, PLTS ini direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2026.
Manfaat Utama dari PLTS itu sendiri adalah peningkatan bauran energi bersih, kata Doddy, PLTS Karangkates akan menghasilkan hingga 219 GWh listrik per tahun, berkontribusi pada upaya PLN dalam mencapai target bauran energi baru terbarukan sebesar 75% pada 2040.
Pengurangan Emisi Karbon: Diperkirakan dapat mengurangi emisi CO₂ hingga 180.000 ton per tahun, mendukung komitmen Indonesia dalam mitigasi perubahan iklim. Pemanfaatan Infrastruktur Eksisting: Menggunakan waduk yang telah ada, proyek ini mengoptimalkan penggunaan lahan tanpa mengganggu aktivitas lainnya.
Selanjutnya: Pertemuan APEC MRT 2025 Bahas Tantangan Perdagangan Global dan Penguatan Rantai Pasok
Menarik Dibaca: Ini Cara Bebas Finansial dengan Punya Multi-Income
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News