kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

REI : Harga rumah mewah naik hingga 25%


Jumat, 29 Agustus 2014 / 10:25 WIB
REI : Harga rumah mewah naik hingga 25%
ILUSTRASI. Cari inspirasi tren desain rumah yang sudah ditinggalkan alias jadul namun akan kembali dilirik


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dessy Rosalina

Hingga semester I tahun ini, industri properti tumbuh lambat. Bagaimana prospeknya hingga akhir tahun? Berikut wawancara KONTAN dengan Eddy Hussy, Ketua Umum Persatuan Perusahaan Realestate Indonesia (REI) :

Indonesia masih memiliki peluang pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) setelah Pemilihan Umum (pemilu) Legislatif dan Presiden usai. Pasalnya, kondisi ekonomi dalam negeri akan mulai stabil setelah ketidakpastian politik selesai, alhasil masyarakat mulai membidik pembelian properti.

Tahun 2014 ini memang bisnis kredit properti mengalami perlambatkan karena sederet faktor, seperti aturan loan to value (LTV) untuk rumah pertama dan rumah kedua, larangan inden, tingkat bunga tinggi, serta gejolak nilai tukar yang membuat membuat harga bahan baku mahal.

Kedepan, masyarakat mulai berminat mengincar pasar properti untuk tempat tinggal ataupun investasi. Dari dua fungsi tersebut, mayoritas kepemilikan rumah untuk tempat tinggal, sedangkan orang yang melakukan investasi pada properti akan sedikit jumlahnya.

Khusus untuk investasi properti, orang-orang berduit tebal ini akan mengincar rumah dengan tipe di atas 70 meter persegi, dengan wilayah di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Makassar. Sedangkan investasi pada rumah di bawah 70 meter persegi tidak besar.

Tentunya, investasi ini akan mempengaruhi harga rumah untuk rumah mewah kemudian merembet pada kenaikan rumah murah. Nah, harga rumah ini akan mengikuti nilai produksi harga barang baku yang sebesar 20%-25%, misalnya jika bahan baku untuk rumah naiknya sebesar itu maka harga rumah akan mengikuti harga produksi.

Tahun 2015, bisnis properti masih akan terus tumbuh meskipun akan melambat. Untuk pertumbuhan unit rumah sebesar 10%, sedangkan harga properti akan naik sekitar 20%. Nah, kenaikan harga rumah ini tidak akan merata di seluruh Indonesia, karena kenaikan harga rumah hanya akan terjadi pada kota-kota besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×