kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rekor, beban puncak listrik Jawa-Bali 24.461 MW


Minggu, 15 Mei 2016 / 21:57 WIB
 Rekor, beban puncak listrik Jawa-Bali 24.461 MW


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemakaian listrik masyarakat cukup tinggi dalam seminggu terakhir. Beban puncak Sistem Jawa-Bali bahkan mencatat rekor baru.

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencatat beban puncak pada 13 Mei 2016 pukul 18.00 WIB mencapai 24.461 MW. Angka tersebut meningkat 203 MW dari rekor tertinggi sebelumnya, yakni 24.258 MW pada 5 November 2015 pukul 18.00 WIB. 

Beban puncak Sistem Jawa Bali memang mulai meningkat sejak 10 Mei 2016 menjadi 24.288 MW. Kemudian pada tiga hari berikutnya, beban puncak semakin tinggi hingga mencapai 24.461 MW.

Peningkatan di tahun 2016 ini lebih cepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.Jika merunut ke enam tahun terakhir, fenomena beban puncak listrik tertinggi di Sistem Jawa-Bali biasa terjadi setiap akhir tahun.

Peningkatan yang terjadi lebih cepat ini disebabkan oleh karena meningkatnya pertumbuhan konsumsi listrik yang dibarengi dengan pertumbuhan jumlah pelanggan. Hingga saat ini, total jumlah pelanggan di Jawa-Bali mencapai lebih dari 40 juta dengan daya tersambung sebesar 78.540 Mega Volt Ampere (MVA).

Dari jumlah tersebut, konsumsi listrik pelanggan bisnis dan industri pada Waktu Beban Puncak (WBP) juga turut mempengaruhi peningkatan beban puncak. Jumlah konsumsi listrik kedua golongan tersebut pada April 2016 sebesar 991.463.549 kWh.

Angka ini meningkat 11.104.931 kWh dibanding November 2015 yang sebesar 980.358.618 kWh. “Peningkatan konsumsi listrik pada waktu beban puncak ini diperkirakan karena meningkatnya produksi oleh pelanggan industri dan bisnis menjelang bulan Ramadhan,” ujar Manager Senior Public Relations Agung Murdifi.

Adapun penggunaan listrik dalam rumah tangga, penggunaan AC mengkonsumsi listrik paling besar dibanding alat-alat elektronik lainnya. Hingga April 2016, ada lebih dari 37 juta pelanggan rumah tangga di Jawa-Bali. 

Saat ini, daya mampu Sistem Jawa-Bali memang masih surplus, yaitu sebesar 31.614 MW. Meski begitu, PLN terus berupaya memenuhi kebutuhan pasokan listrik ke depan dengan membangun pembangkit, jaringan transmisi, dan gardu induk.

PLN juga menghimbau agar masyarakat lebih peduli dan bijak dalam menggunakan listrik, terutama untuk pemakaian yang bersifat konsumtif sehingga bisa menekan pemakaian dan menghemat tagihan listrik. Hal ini bisa dilakukan dengan mematikan alat-alat elektronik, seperti televisi, radio, dan Air Conditioner (AC) yang sedang tidak digunakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×