kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Relaksasi LTV dan amnesti genjot bisnis apartemen


Rabu, 30 November 2016 / 20:01 WIB
Relaksasi LTV dan amnesti genjot bisnis apartemen


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Sektor apartemen menyambut baik pelonggaran ketentuan Loan to Value (LTV) dan Finance to Value (FTV) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI), serta program amnesti pajak yang dilakukan pemerintah. Sebab, dua kebijakan ini terbukti dapat menggenjot pertumbuhan penjualan dengan cepat.

"Dengan adanya kebijakan tersebut pembayaran uang muka konsumen semakin ringan. Di Megakarya Propertyndo konsumen hanya menyetorkan uang muka sebesar 20% yang dapat dicicil sampai 18 kali," kata Chief Marketing Officer Megakarya Propertyndo Awing Priscilla, akhir pekan lalu.

Awing menjelaskan, program uang muka sebesar 20% diperuntukkan bagi konsumen tersebut terbukti meningkatkan penjualan hingga sekitar 200% dalam enam bulan terakhir. “Saat ini, jumlah unit yang telah terjual dari tiga proyek apartemen kami mencapai 900-an unit, dari sebelumnya sekitar 300-an unit di bulan Maret,” kata Awing.

"Adanya relaksasi LTV tersebut terbukti memudahkan pencapaian target pertumbuhan kami sampai dengan akhir 2016 ini. Bahkan, dua towers kami masing-masing di proyek Jakarta Pavilion dan Ciputat Resort Apartment sudah sold-out. Saat ini kami sedang bersiap diri untuk launching tower kedua di masing-masing proyek tersebut yang kemungkinan akan dilakukan pada trimester pertama 2017,” jelasnya.

Awing menjelaskan itu sebabnya saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membeli properti karena tahun depan harga akan mulai menanjak naik sebagai efek dari program pemerintah antara lain tax amnesty dan LTV. “Pasalnya, hingga kini LTV mempermudah pembayaran properti bagi konsumen. Dalam hal membayar uang muka apartemen atau down payment (DP), pembeli tidak terbebani dengan jumlah yang besar,” tambahnya.

Misalnya, untuk pembelian unit apartemen seharga Rp 200 juta. Sebelumnya konsumen harus mempersiapkan uang muka sebesar Rp 60 juta karena aturan LTV 70%.

Dengan adanya relaksasi LTV, meski DP hanya berkurang menjadi 20%, tetapi bisa dicicil hingga 18 kali. "Kalau begini konsumen yang diuntungkan karena mereka bisa mencicil bayar DP-nya. Kan lebih ringan bayarnya," tutur Awing.

Sementara dampak dari amnesti pajak, kata dia, para investor bisa membelanjakan uang yang sebelumnya secara tidak langsung disembunyikan di luar negeri.

Semenjak asetnya sudah dilaporkan, para investor tidak takut lagi dikenai pajak yang tinggi. "Sekarang mereka sudah hitung berapa asetnya dan bisa belanja dengan leluasa di Indonesia. Belanjanya di properti karena itu yang paling menguntungkan," sebut dia.

Awing menambahkan dua kebijakan ini sangat memberikan peluang bagi pengembang untuk menggenjot pasar properti, terutama pasar kelas menengah ke bawah. "Di Megakarya Propertyndo sendiri, kita masih konsisten untuk main di level menengah ke bawah," kata Awing.

“Karena hanya di level menengah ke bawah ini yang masih bisa hidup," tambahnya.

Untuk itu, dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar kelas menengah ke bawah di daerah Jabodetabek saat ini, Megakarya Propertyndo turut menghadirkan hunian dengan harga terjangkau lewat proyek-proyeknya, yaitu Bintaro Pavilion, Jakarta Pavilion, Ciputat Resort Apartment dan Wanakerta Residence.

Bintaro Pavilion sendiri sudah terpilih sebagai peraih “Top 3 Most Recommended Apartment Project” dalam penghargaan Consumer Choice Award 2015 dari Rumah123.com.

Pasalnya, Bintaro Pavilion menawarkan lokasi strategis di wilayah “sabuk” Jakarta dan hanya 10 menit dari akses tol lingkar luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR).

Selain itu, Megakarya Propertyndo juga menghadirkan produk terbarunya, yaitu Ciputat Resort Apartment—sebuah proyek hunian vertikal baru yang nyaman dan strategis serta terletak di tengah-tengah segi empat emas antara Bintaro Jaya, Pondok Indah, Bumi Serpong Damai (BSD) dan Cinere.

Sedangkan untuk masyarakat urban yang tak ingin meninggalkan suasana Jakarta di dalam hunian, Megakarya Propertyndo juga menawarkan produk unggulan lainnya, yaitu Jakarta Pavilion.

Terletak di jantung pemerintahan Kabupaten Bogor, Jakarta Pavillion merupakan hunian vertikal paling bergengsi di wilayah ini. Alasannya adalah lokasi yang terletak di pusat kota pemerintahan Kota Kabupaten Bogor, Jalan Raya Tegar Beriman.

Bintaro Pavilion, Ciputat Resort Apartment dan Jakarta Pavilion hadir dengan standar sejumlah fasilitas penunjang gaya hidup modern, seperti kolam renang, sky lounge, google room, cafe & restaurant row, baby & toddler day care, salon & spa, jogging track & gym, ATM Center, unique access card dan CCTV, serta memiliki sistem pelayanan terpadu bagi seluruh penghuni.

Untuk pasar segmen fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), saat ini Megakarya Propertyndo juga membangun hunian Wanakerta Residence yang berada di lokasi Karawang, Jawa Barat. (Sanusi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×