kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Relaksasi PPnBM berlaku, Blue Bird (BIRD) belum ingin memperbanyak armada


Selasa, 09 Maret 2021 / 19:28 WIB
Relaksasi PPnBM berlaku, Blue Bird (BIRD) belum ingin memperbanyak armada
ILUSTRASI. Petugas sedang melakukan pembersihan dan penyemprotan disinfektan di armada Bluebird.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengungkapkan pihaknya tidak bergerak impulsif untuk membeli kendaraan karena implementasi relaksasi pajak penjualan barang mewah (PPnBM) dari pemerintah yang berlaku Maret ini.

Sebagai informasi, Pemerintah menjalankan aturan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah atau PPnBM nol persen untuk mobil baru dimulai Maret 2021 (PPnBM mobil). Diskon PPnBM nol persen ini menggunakan skema ditanggung pemerintah (DTP), dengan besaran diskon sebesar 100% di bulan pertama.

Head of Investor Relations Blue Bird Michael Tene menjabarkan, untuk pembelian kendaraan untuk taksi merupakan kendaraan umum (plat kuning) maka memang dari dulu sudah dikecualikan dari PPnBM.

Baca Juga: Berpotensi delisting, simak tanggapan manajemen Hotel Mandarine (HOME)

"Selain itu, pada dasarnya kami membeli kendaraan sesuai dengan kebutuhan atau demand di market seperti apa, tidak hanya sekedar menggunakan insentif yang berlaku saat ini," jelasnya kepada Kontan, Selasa (9/3).

Ia melanjutkan tahun ini BIRD tidak memiliki rencana untuk memperbesar armada. Pihaknya menaruh fokus untuk pemulihan dari posisi tahun 2020 yang terdampak pandemi COVID-19 secara signifikan, agar kembali untung.

Sebagai informasi, saat ini BIRD memiliki sekitar 28.000 armada dari berbagai segmen bisnis. "Policy kami mengenai pembelian kendaraan sebetulnya cukup flexible dan tergantung kondisi pasarnya seperti apa, sebab kami masih memiliki kas internal yang cukup kuat dan fasilitas pembiayaan dari bank juga masih tersedia," sambung Michael.

BIRD sendiri juga telah siapkan capex senilai Rp 500 miliar yang dananya berasal dari kas internal dan sebagian berasal dari pembiayaan bank. Ke depannya, BIRD mengalokasikan capex untuk peremajaan kendaraan dan juga pengembangan teknologi.

Baca Juga: Ini penyebab laba bersih Gajah Tunggal (GJTL) naik 19% di tahun 2020

Pada kuartal III 2020, BIRD mengalami perbaikan pendapatan dengan tumbuh 51% dibandingkan kuartal II-2020, kendati secara year on year turun 47,55%. Berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2020, pendapatan BIRD tercatat sebesar Rp 1,55 triliun atau turun 47,55% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Adapun bottom line perusahaan masih mencatat rugi bersih sebesar Rp 156,01 miliar atau berbanding terbalik yang mana periode yang sama tahun sebelumnya mencatat laba bersih sebesar Rp 229,33 miliar.

Selanjutnya: Pendapatan naik, laba bersih Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) melesat 16,69% di 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×