kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rencana Bisnis Emiten Batubara di Tengah Penurunan Harga


Selasa, 07 Maret 2023 / 05:30 WIB
Rencana Bisnis Emiten Batubara di Tengah Penurunan Harga


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sejumlah emiten yang berkaitan dengan komoditas batubara tetap merencanakan ekspansi dan pertumbuhan bisnis di tengah melandainya harga komoditas energi ini.

PT United Tractors Tbk (UNTR) misalnya, menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) hingga US$ 1 miliar untuk tahun ini. Jumlah tersebut naik dari capex yang dianggarkan tahun lalu, yakni US$ 800 juta.

Dari capex sebesar US$ 1 miliar tersebut, sebanyak US$ 800 juta sampai US$ 900 juta dialokasikan untuk segmen kontraktor pertambangan guna mengganti alat berat yang telah usang serta rekondisi alat berat.

Sisanya akan terbagi untuk keperluan infrastruktur di tambang emas dan tambang batubara milik UNTR.

Baca Juga: Pemberian Dana Bantuan Kendaraan Listrik Untuk Gaet Investor Kendaraan Listrik Dunia

Kenaikan capex ini seiring dengan kenaikan sejumlah target bisnis UNTR, dimana mayoritas target bisnis meningkat dari tahun lalu, seiring dengan masih solidnya harga batubara.

Pada tahun 2023 volume penjualan batubara diperkirakan bisa meningkat hingga 5%. UNTR juga memasang target optimistis di segmen kontraktor tambang yang dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara. Untuk tahun 2023, baik produksi batubara maupun volume OB diperkirakan bisa meningkat sekitar 4%-5%.

“Hal (target) ini sudah berbasis asumsi pergerakan harga batubara,” kata Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis kepada Kontan.co.id, Senin (6/3).

 

Adapun pencapaian kinerja UNTR tahun 2022 dinilai Sara sudah sesuai dengan estimasi manajemen. Sebab, manajemen UNTR selalu melakukan pemantauan perkembangan usaha di setiap kuartalnya.

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar US$ 500 juta sampai US$ 600 juta tahun ini. Capex tersebut digunakan untuk keperluan belanja modal rutin dan ekspansi, terutama untuk bisnis pertambangan, jasa pertambangan dan logistik.

Baca Juga: Kinerja Melesat, Dividen Jumbo Indo Tambangraya (ITMG) Menanti di Depan Mata

Namun, belanja modal ini tidak termasuk belanja modal untuk proyek transformasi bisnis di Kalimantan Utara (Kaltara).

Asal tahu saja, Adaro memiliki beberapa proyek yang akan dilaksanakan di kawasan industri ini, termasuk pabrik pengolahan (smelter) aluminium dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang menjadi sumber energinya, serta pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

“Porsi ekuitas Adaro pada proyek-proyek ini akan diumumkan kemudian,” terang Febriati Nadira, Head of Corporate Communications Adaro Energy.

Emiten yang dinakhodai Garibaldi ‘Boy’ Thohir ini menetapkan target penjualan batubara di angka 62 juta ton sampai 64 juta ton pada tahun ini.

Target tersebut terdiri dari batubara termal sebanyak 58 juta ton hingga 60 juta ton dan penjualan batubara kokas dari PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) sebanyak 3,8 juta ton hingga 4,3 juta ton. Angka ini tidak termasuk target tambang Kestrel yang ditetapkan 6 juta ton.

Sementara itu, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menargetkan volume produksi sebesar 16,6 juta ton hingga 17 juta ton dengan volume penjualan sebesar 21,5 juta ton hingga 22,2 juta ton.

Sebagai perbandingan, sepanjang tahun 2022 ITMG memproduksi batubara sebanyak 16,6 juta ton. Sementara itu, volume penjualan 2022 sebanyak 18,9 juta ton.

Direktur Utama ITMG Mulianto mengatakan dari target volume penjualan pada 2023, sebanyak 20% harga jualnya telah ditetapkan, 45% mengacu pada indeks harga batubara, sedangkan sisa 35% belum terjual.

"ITMG akan terus melakukan eksplorasi asset tambang guna memastikan pertumbuhan organik atas cadangan batubara yang dimiliki, mengembangkan lahan tambang yang baru, dan memperhatikan peluang yang ada pada mineral lainnya," jelas Mulianto, Rabu (1/3).

Tak hanya emiten pertambangan, emiten yang berkecimpung di bisnis jasa pertambangan juga memasang target optimistis tahun ini.

PT RMK Energy Tbk (RMKE) menargetkan untuk dapat mengangkut 10,8 juta ton batubara dan menjual 2,78 juta ton batubara tahun ini. Dari total volume penjualan batubara tersebut, sebanyak 2,1 juta ton batubara akan disumbangkan oleh PT Truba Bara Banyu Enim, tambang in-house RMKE.

Sebagai perbandingan, hingga akhir tahun 2022, emiten yang berbasis di Sumatra Selatan ini telah berhasil memuat 7,8 juta ton batubara. Adapun sepanjang tahun 2022, RMKE berhasil menjual 2,5 juta ton batubara.

Direktur Keuangan RMKE Vincent Saputra mengatakan pada tahun ini, RMKE akan fokus menuntaskan proyek hauling road yang akan terintegrasi dengan beberapa tambang di Muara Enim, termasuk tambang yang dimiliki oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Hauling road ini akan terintegrasi dengan stasiun muat Gunung Megang milik RMKE.

Baca Juga: Kinerja 2022 Oke, Inilah Saham Blue Chip yang Diprediksi Masih Cuan Tahun 2023

Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan melihat terdapat potensi penurunan kinerja emiten tambang batubara tahun ini, karena adanya penurunan harga batubara global yang berpengaruh pada penurunan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP). Ramalan Felix, harga batubara  di 2023 ini akan relatif moderat, berada di kisaran US$ 200 sampai US$ 250 per ton.

Dia merekomendasikan beli saham ADRO dengan target harga Rp 4.500, beli saham  PTBA dengan target harga Rp 4.400, dan beli saham ITMG dengan target harga Rp 48.000.

 

Di sisi lain, emiten tambang batubara masih bisa memberikan cuan dividen kepada investor. Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan menilai, ITMG tetap  atraktif selama musim pembagian dividen.

Emiten pertambangan batubara ini dijadwalkan akan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada akhir Maret. Hasan berekspektasi, ITMG dapat membagikan dividen pada awal April 2023.

Baca Juga: IHSG dalam Sepekan Bergerak dalam Tekanan

Dengan perkiraan rasio pembayaran konservatif yang hanya 50% dari laba bersih, Hasan menilai ITMG dapat memberikan yield dividend akhir sekitar 10%.

“Tahun lalu, ITMG memberikan pembayaran dividen sebesar 70%. Jika kami menggunakan besaran pembayaran dividen yang sama seperti tahun lalu,  yield dividend ITMG akan menjadi sekitar 18%,” kata Hasan, Senin (6/3).

BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan buy saham ITMG dengan target harga Rp 45.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×