kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.904   26,00   0,16%
  • IDX 7.205   64,44   0,90%
  • KOMPAS100 1.107   12,16   1,11%
  • LQ45 879   12,29   1,42%
  • ISSI 221   1,13   0,52%
  • IDX30 449   6,77   1,53%
  • IDXHIDIV20 541   6,33   1,18%
  • IDX80 127   1,54   1,22%
  • IDXV30 135   0,55   0,41%
  • IDXQ30 149   1,80   1,22%

Rencana China Membuka Pabrik Tekstil di Indonesia Timbulkan Peluang dan Tantangan


Jumat, 28 Juni 2024 / 05:54 WIB
Rencana China Membuka Pabrik Tekstil di Indonesia Timbulkan Peluang dan Tantangan
ILUSTRASI. Rencana investasi perusahaan tekstil asal China membawa peluang sekaligus tantangan bagi kelangsungan industri.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyebut rencana investasi perusahaan tekstil asal China ke Indonesia membawa peluang sekaligus tantangan bagi kelangsungan industri tersebut.

Baru-baru ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut B. Panjaitan menyebutkan bahwa investor China akan membangun pabrik garmen di Kertajati, Jawa Barat dan Sukoharjo, Jawa Tengah. Investasi tersebut diperkirakan dapat menyerap puluhan ribu tenaga kerja.

Ketua Umum API Jemmy Kartiwa Sastraatmadja menilai, ketika investor dengan status penanaman modal asing (PMA) masuk ke suatu industri, termasuk TPT, tentu mereka diharapkan membawa teknologi, keahlian, dan lapangan pekerjaan baru.

Tetapi, di sisi lain ada kekhawatiran bahwa produsen TPT asing justru menggunakan bahan baku impor yang berpotensi membawa dampak negatif bagi daya saing para produsen lokal.

Baca Juga: Perusahaan Tekstil China Siap Masuk Kertajati, Luhut Tugaskan AHY Urus Perizinan

“Pemerintah harus memastikan bahwa investasi ini bermanfaat bagi industri tekstil secara keseluruhan, termasuk mendorong penggunaan bahan baku lokal,” jelas dia, Kamis (27/6).

Di samping itu, pemerintah juga perlu meningkatkan daya saing produk TPT Indonesia melalui investasi di lingkup penelitian dan pengembangan, promosi merek lokal, dan dukungan terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Industri TPT sendiri dinilai API masih menghadapi tantangan berat seperti kenaikan biaya tenaga kerja, persaingan yang makin ketat, dan perlambatan ekonomi global. Namun, industri TPT juga memiliki kekuatan berupa tenaga kerja dengan jumlah banyak, pasar domestik yang kuat, dan pasar ekspor yang potensial.

Masa depan industri tekstil nasional bergantung pada kemampuan industri ini untuk beradaptasi dengan tantangan dan memanfaatkan kekuatannya,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×