Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. Rencana pengembangan transportasi publik berbasis Light Rail Transit (LRT) yang menghubungkan antar kawasan di Serpong, Tangerang yang melibatkan empat pengembang belum menghasilkan perkembangan.
Sebelumnya, Real Estate Indonesia (REI) berencana mempertemukan empat pengembang besar yaitu Sinarmas Land, Summarecon Agung, Paramount Serpong, dan Alam Sutera untuk membahas rencana pembangunan kereta ringan tersebut untuk melengkapi transportasi publik di Serpong.
Adrianto P Adhi, Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mengatakan rencana pembangunan LRT tersebut baru sebatas pembicaraa awal.
"Belum ada follow up lebih detail/ teknis (hingga saat ini)." ungkap Adrie pada KONTAN, Selasa (1/8).
Summarecon memandang, keempat pengembang itu masih perlu mencari atau menghitung secara detail moda transportasi yang paling murah dan efisien untuk dikembangkan untuk menghubungkan antar kawasan di Serpong.
Kalau menurut Adrie, transportasi berbasis Bus Rapid Transit (BRT) masih lebih murah dibanding LRT untuk jarak perjalan yang tidak terlalu jauh. "Jadi ini yang perlu dipelajari lebih lanjut," kata Adrie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News