kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rencana taksi pakai BBG masih usapan jempol


Rabu, 20 Februari 2013 / 09:21 WIB
Rencana taksi pakai BBG masih usapan jempol
ILUSTRASI. Seorang petugas memperlihatkan logam mulia emas produksi Antam di gerai Pegadaian Galeri24, Jakarta. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Rencana pemerintah untuk konversi bahan bakar taksi di Jakarta ternyata masih berupa isapan jempol. Rencana yang sempat dilontarkan oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik itu, tak kunjung ada tindak lanjutnya.

"Rencana konversi BBM (bahan bakar minyak) taksi ke BBG (bahan bakar gas) itu masih belum jelas. Terakhir direksi (TAXI) baru melakukan pembicaraan dengan Kementerian ESDM pada Januari lalu," kata Merry kepada KONTAN, Selasa (19/2).

Menurut Merry, sebulan belakangan ini, belum ada tindak lanjut dari rencana pemerintah untuk membuat stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) di pool taksi perusahaannya. Walaupun mendukung  adanya program tersebut, namun Merry meminta pemerintah memiliki program yang jelas untuk rencana konversi itu.

“Kami menunggu langkah dari pemerintah," ujarnya. Sebelumnya, David Santoso, Direktur Keuangan TAXI mengatakan,  jika rencana itu dijalankan pemerintah, pihaknya butuh perjanjian tertulis soal kepastian suplai BBG.

David mengatakan, sudah pihaknya belajar dari pengalaman TransJakarta yang sering kesulitan pasokan BBG di Jakarta.

Pada Januari lalu, Jero Wacik, Menteri ESDM mengatakan, tahun taksi di Jakarta akan menggunakan BBG. Namun dia tidak menyebut kapan rencana itu akan direalisasikan. Ia hanya bilang sudah melakukan audiensi dengan perusahaan-perusahaan taksi yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×