kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.044.000   9.000   0,44%
  • USD/IDR 16.451   12,00   0,07%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Reparasi Jadi Penopang Industri Galangan Kapal


Kamis, 04 September 2025 / 19:45 WIB
Reparasi Jadi Penopang Industri Galangan Kapal
ILUSTRASI. Industri galangan kapal nasional diproyeksikan masih akan menghadapi sejumlah tantangan pada paruh kedua tahun ini.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri galangan kapal nasional diproyeksikan masih akan menghadapi sejumlah tantangan pada paruh kedua tahun ini. Namun, peluang bisnis tetap terbuka di segmen perbaikan (repair) maupun pembangunan kapal baru.

Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Anita Puji Utami menuturkan, aktivitas reparasi kapal masih menjadi penopang utama kinerja galangan, khususnya di wilayah Jawa. Permintaan datang dari kapal niaga, kapal ferry, hingga kapal-kapal sektor swasta.

“Bisnis reparasi ini masih sangat terbuka karena sifatnya wajib. Namun fasilitas dalam negeri belum sepenuhnya mampu mengakomodir kapal berukuran besar. Itu sebabnya peluang pengembangan di Indonesia Timur masih sangat menjanjikan,” ujar Anita kepada Kontan, Kamis (4/9/2025).

Baca Juga: Utilisasi Rendah Masih Membayangi Industri Galangan Kapal

Menurut Anita, order pembangunan kapal baru pada semester II masih relatif stabil, terutama di Batam yang selama ini menjadi pusat industri galangan nasional. Sebagian besar pesanan berasal dari pelayaran swasta, sementara kontribusi dari BUMN maupun militer tetap ada meski porsinya lebih kecil.

“Kalau untuk pembangunan kapal niaga, order masih ada baik di Jawa maupun Batam. Tapi memang lebih banyak didominasi oleh private company,” jelasnya.

Selain itu, kebutuhan kapal di sektor perikanan juga tetap ada meski tidak terlalu signifikan. Anita menilai tren pembangunan kapal baru akan terus meningkat dalam tiga hingga lima tahun mendatang, seiring pertumbuhan kebutuhan logistik domestik, perikanan, dan program peremajaan armada.

Meski prospek ada, industri galangan kapal masih terbebani tantangan fiskal dan pembiayaan. Anita menyebut beban PPN dan ketidaksetaraan kebijakan antara kawasan berikat dengan non-berikat membuat galangan lokal kurang kompetitif dibanding negara tetangga.

“Kami berharap ada kebijakan fiskal yang equal, supaya galangan kapal dalam negeri bisa bersaing. Dari sisi pembiayaan juga perlu ada skema khusus untuk maritim,” tegasnya.

Baca Juga: Industri Kapal Lokal Bisa Bangun 1.200 Unit per Tahun, Tapi Baru Terpakai 30%

Selain itu, pelaku industri juga masih menghadapi kendala dalam akses material impor dan keterbatasan penerapan teknologi modern. 

Iperindo mendorong pemerintah untuk menyederhanakan prosedur importasi material dan mendukung pengembangan teknologi produksi kapal di dalam negeri.

Untuk menjawab kebutuhan pasar, Anita menekankan pentingnya peningkatan kualitas layanan di galangan, baik dari sisi ketersediaan dock space, kecepatan pengerjaan, maupun mutu hasil perbaikan.

“Kami terus bekerja sama dengan BPSDM Kementerian untuk peningkatan SDM, baik di level pelaksana maupun manajerial. Ke depan, prospek permintaan kapal masih ada karena kebutuhan logistik pulau-pulau terpencil dan program replacement kapal tua,” imbuh Anita.

Selanjutnya: 4 Jenis Noda Hitam di Wajah dan Cara Membedakannya, Beda Jenis Beda Penyebabnya!

Menarik Dibaca: 4 Jenis Noda Hitam di Wajah dan Cara Membedakannya, Beda Jenis Beda Penyebabnya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×