kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Resmikan Injeksi Bauksit PT BAI, Jokowi Harap Impor Aluminimum Ditekan


Selasa, 24 September 2024 / 11:39 WIB
Resmikan Injeksi Bauksit PT BAI, Jokowi Harap Impor Aluminimum Ditekan
ILUSTRASI. Suasana proyek pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Phase 1 di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Rabu (20/3/2024). Proyek SGAR Phase 1 yang diselesaikan oleh PT Mining Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID Group tersebut ditargetkan berproduksi mulai kuartal ketiga 2024 dan beroperasi dengan kapasitas penuh pada awal 2025, yang nantinya memproduksi sekitar satu juta ton alumina per tahun dengan bahan baku 3,3 juta ton bauksit per tahun. ANTARA FOTO/Jessica Wuysang/nym.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan injeksi bauksit perdana smelter grade alumina refinery (SGAR) PT Borneo Alumia Indonesia (BAI) di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat.

PT BAI merupakan usaha patungan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dengan PT Aneka Tambang Tbk.

Jokowi mengatakan, kebutuhan aluminium di dalam negeri saat ini mencapai 1,2 juta ton. Dari jumlah tersebut, 56% diantaranya diperoleh dari impor. Padahal Indonesia memiliki bahan bakunya. 

“Oleh sebab itu setelah ini selesai, berproduksi, impor yang 56% ini bisa kita stop, ngga impor lagi, kita produksi di dalam negeri,”ujar Jokowi saat peresmian SGAR BAI, Selasa (24/9).

Jokowi menambahkan, impor aluminimum membuat devisa yang keluar mencapai sekitaran US$ 3,5 miliar atau sekitar Rp 50 triliun. Ia mengaku senang karena ekosistem dari hulu ke hilir industri aluminimum terintegrasi dan selesai untuk fase pertama. 

“Kita harapkan dengan investasi sebesar Rp 16 triliun, kita betul-betul akan memulai babak baru Indonesia sebagai negara industri,” kata Jokowi. 

Baca Juga: Hilirisasi Bakal Diperluas ke Mineral Lain

Direktur Utama Mind id, Hendi Prio Santoso menambahkan, kapasitas produksi fase I ini 1 juta ton dan membutuhkan bahan baku 3,3 juta ton per tahunnya. 

Hendi memperkirakan nilai investasi proyek fase 2 ini diperkirakan akan lebih murah karena nantinya tidak membangun pembangkit. Akan tetapi hanya membangun sedikit tambahan pembangkit. Adapun fase 2 rencananya akan dibangun smelter aluminium dengan kapasitas produksi 600.000 ton. 

“Kalau di fase 2, estimasi kami sekitar US$ 900 juta. Tapi nanti yang di smelter aluminiumnya sekitar US$ 2 miliar,” terang Hendi.

Hendi mengatakan, saat proyek ini sudah selesai akan menghemat devisa keluar US$ 3,5 miliar per tahun dari pengurangan importasi aluminium secara signifikan. Lalu ada penciptaan output dari sisi ekonomi sekitar Rp 150 triliun. 

“Kalau kita menganalisa penghitungan penambahan lapangan kerja karena nanti bahan bakunya kita buat disini, mungkin bisa total sampai di industri hilir di luar kami, bisa 90.000 an (tenaga kerja),” jelas Hendi.

Selanjutnya: Simak Penyebab dan Cara Masuk Akun Facebook yang Hilang

Menarik Dibaca: Kembangkan Layanan Bisnis, Deliveree Sediakan Opsi Asuransi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×