kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Respons Kenaikan Harga BBM, Pengusaha Ritel akan Kerek Harga Mulai Oktober 2022


Sabtu, 10 September 2022 / 06:15 WIB
Respons Kenaikan Harga BBM, Pengusaha Ritel akan Kerek Harga Mulai Oktober 2022


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi pertalite menjadi Rp 10.000 per liter dari sebelumnya Rp 7.650 per liter. Sementara, Solar juga mengalami penyesuaian harga dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.

Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang telah diputuskan oleh pemerintah akan ikut menyundut kenaikan harga-harga ritel di pasar modern pada bulan Oktober mendatang.

Hal ini dikarenakan, biasanya apabila ada kenaikan harga BBM maka sudah ada pembicaraan kepada supplier dan ritel dan dilaporkan satu bulan sebelum kenaikan.

"Jadi kami masih punya buffer (penahan) hanya sampai di bulan ini saja. Bulan Oktober pasti ada kenaikan untuk di modern market, karena pakai sistem komputer. Tapi kalau di pasar tradisional saya rasa sudah ada yang naik," ungkap Budi.

Baca Juga: Hingga Agustus 2022, Penjualan Daihatsu Tembus 123.000 Unit

Oleh karena itu, dirinya berharap kepada pemerintah untuk dapat meningkatkan efisiensi logistik dan transportasi. Selain itu, biaya tinggi seperti pengurusan perizinan diharapkan bisa ditekan sehingga kenaikan parameter biaya yang lain tidak akan ikut naik.

Dihubungi terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan bahwa kenaikan harga BBM akan berdampak terhadap harga barang ataupun produk ritel yang pada akhirnya akan berdampak terhadap daya beli masyarakat, terutama bagi kalangan menengah bawah.

Namun dirinya bilang, pemerintah sudah memahami hal tersebut sehingga pemerintah sudah merencanakan dan bahkan sudah merealisasikan berbagai subsidi dan bantuan sosial (bansos) guna menopang daya beli masyarakat agar tidak terpuruk terlalu dalam.

Baca Juga: Meski Harga Bahan Bangunan Naik, Caturkarda (DEPO) Masih Optimistis Capai Target

Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) mencatat, penjualan eceran pada kinerja penjualan eceran di bulan Agustus 2022 diprakirakan terus menguat.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×