kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   -5.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.864   -29,00   -0,17%
  • IDX 6.728   48,73   0,73%
  • KOMPAS100 970   4,95   0,51%
  • LQ45 754   3,74   0,50%
  • ISSI 214   1,54   0,73%
  • IDX30 391   1,47   0,38%
  • IDXHIDIV20 471   2,90   0,62%
  • IDX80 110   0,38   0,35%
  • IDXV30 115   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   1,02   0,80%

Reswara Minergi Ingin perbesar jualan domestik


Selasa, 06 September 2016 / 10:16 WIB
Reswara Minergi Ingin perbesar jualan domestik


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini

TANAH BUMBU. PT Reswara Minergi Hartama ingin memperbesar porsi pasar batubara domestik. Makanya, anak usaha PT ABM Investama Tbk ini gencar mencari kontrak baru. 

Wujud ikhtiar Reswara Minergi yakni dengan melakukan percobaan penjualan. Asal tahu, melalui PT Tunas Inti Abadi, perusahaan itu sudah melakukan percobaan penjualan ke perusahaan kertas di Jawa Timur dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Riau.

Sejauh ini, Reswara Minergi masih berupaya mendapatkan kontrak baru. "Kontak baru memang belum ada, tapi ada kontrak lama kami untuk jangka panjang. Kontrak itu bisa kami revisi setiap per tiga bulan," terang Feriwan Sinatra, Direktur Utama PT Reswara Minergi Hartama kepada KONTAN di lokasi tambang Tanah Tumbu, Kalimantan Selatan, Senin (5/9).

Sementara kontrak lama yang sudah Reswara Minergi dekap yakni penjualan batubara secara rutin ke PLTU Balikpapan, Kalimantan Timur dan pabrik pupuk di Jawa Timur. Ada juga kontrak dengan pabrik semen di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Kontribusi penjualan batubara saat ini; 40% dari pasar lokal dan 60% pasar ekspor. Meski ekspor masih mendominasi, catatan tersebut sudah berubah ketimbang tahun lalu yakni; 20% pasar domestik dan 80% pasar ekspor.

Mengenai pasar ekspor, 90% pasar ekspor Reswara Minergi ke China. Barulah 10% sisanya mereka jual ke India. Proses pengiriman batubara ke China sudah berlangsung pada semester I-2016. Sementara rencana pengiriman batubara ke India akan berlangsung pada semester II-2016 ini. 

Hingga akhir tahun 2016, Reswara Minergi menargetkan pertumbuhan produksi 5,45% menjadi 5,8 juta ton batubara. Volume produksi mereka tahun lalu 5,5 juta ton batubara.

Dalam mencukupi produksi batubara, Reswara Minergi lebih mengandalkan anak perusahaan Tunas Inti Abadi. Patut dicatat, Tunas Inti Abadi menyumbang 80% terhadap total produksi dengan cadangan batubara mencapai 52 juta ton dan izin konsesi hingga tahun 2021. 

Hari Sutikno, Kepala Teknik Tambang PT Tunas Inti Abadi bilang, produksi batubara Tunas Inti hingga Agustus mencapai 3,2 juta ton batubara.
Padahal sejatinya Reswara Minergi juga memiliki dua anak perusahaan lain yang yakni PT Bara Energi Lestari dan PT Mifa Bersaudara.

Jika Tunas Inti mengoperasikan tambang batubara di Kalimantan Selatan, kedua anak perusahaan Reswara Minergi yang lain mengoperasikan tambang batubara di Provinsi Aceh.

Lantaran Reswara Minergi menilai harga jual batubara produksi Bara Energi dan Mifa Bersaudara belum menarik, dua anak perusahaan itu tak dipacu berproduksi. Target produksi keduanya sekitar 110.000 ton batubara saja.

Informasi saja, batubara produksi Bara Energi dan Mifa Bersaudara memiliki kandungan 3.200 kilo kalori (kkal) - 3.400 kkal. Sementara batubara produksi Tunas Inti memiliki kandungan 4.100 kkal atau medium grade. Harga batubara medium grade US$ 33 per ton.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×