Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Presiden Joko Widodo akan menerima kunjungan Raja Salman bin Abdul Aziz dari Kerajaan Arab Saudi ke Indonesia pada 1-9 Maret 2017. Dalam kunjungan tersebut juga akan diadakan pembicaraan terkait kerjasama antara Indonesia dengan Arab Saudi di sektor migas.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Sujatmiko menyebut, ada beberapa agenda yang akan dibicarakan di sektor migas dalam kunjungan Raja Arab tersebut. Diantaranya mengenai kerjasama PT Pertamina (persero) dengan Saudi Aramco di proyek RDMP Cilacap.
"Indonesia mengapresiasi atas terjalinnya Saudi Aramco RDMP Cilacap. Kami dari Kementerian ESDM berharap pemerintah Arab Saudi mendorong Joint Venture (JV)," ujar Sujatmiko pada Jumat (24/2).
Sujatmiko juga bilang, tidak menutup kemungkinan adanya kerja sama antara Saudi Aramco dan Pertamina di proyek kilang lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia dan Arab Saudi juga akan membahas mengenai pembelian minyak mentah (crude) dari Arab Saudi untuk memenuhi kebutuhan minyak Indonesia yang mencapai 1,6 juta barel per hari (bph).
Kementerian ESDM ingin Indonesia masuk sebagai "Most Preferred Nation". Dengan begitu diharapkan Pertamina sebagai national oil company milik Indonesia bisa mendapatkan harga yang lebih kompetitif.
"Kami minta kepada Arab Saudi agar Indonesia masuk membeli minyak di Arab dengan preferred price. Ada syarat kan, ini disepakati dulu masuk sebagai Most Preferred Nation," katanya.
Kementerian ESDM dan pemerintah Arab Saudi juga akan membicarakan mengenai kelanjutan rencana Pertamina untuk memasok avtur di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi. Pembicaraan ini bertujuan agar Pertamina dan mitra di Arab Saudi, Dallah Trans Arabia, bisa mendapatkan izin untuk menyediakan avtur dari General Authority of Civil Aviation (GACA).
Di luar pembicaraan tersebut, Sujatmiko bilang, Kementerian ESDM akan secara khusus berbicara dengan delegasi Arab Saudi untuk membentuk payung hukum kerjasama antara Kementerian ESDM RI dan Arab Saudi ke depan. Seperti diketahui, Menteri ESDM merupakan penanggung jawab kerjasama Indonesia-Timur Tengah.
Di sisi lain, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Rachmad Hardadi bilang sejumlah sinergi antara Pertamina dan delegasi Arab Saudi akan dilakukan. Pembicaraan terkait kerjasama juga akan dilaksanakan, salah satunya akan membahas mengenai rencana kerjasama dalam proyek Strategic Petroleum Reserve (SPR).
"Kami akan siap melaksanakan hal-hal yang menjadi komitmen negara dan menjadi penugasan ke Pertamina," ujar Hardadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News