kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,28   10,97   1.21%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

RI incar pasar kopi Taiwan


Senin, 10 Agustus 2015 / 12:29 WIB
RI incar pasar kopi Taiwan


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Ditengah ancaman penurunan produksi kopi nasional, para eksportir kopi  tetap berambisi untuk menggenjot pasar ekspor. Salah satu tujuannya:  Taiwan.

Taiwan dipilih karena kopi Indonesia sangat digemari disana. Sayangnya, selama ini,  kopi  kita masuk ke Taiwan lewat pembelian  dari negara lain alias pihak ketiga.

Berdasarkan catatan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taiwan, memasuki awal semester II 2015, ekspor kopi ke Taiwan tumbuh 33% di atas periode yang sama tahun lalu menjadi US$ 10 juta.

Arief Fadillah, Kepala KDEI Taiwan menyatakan, permintaan kopi Indonesia di Taiwan meningkat karena menjamurnya gerai kopi di negara tersebut. "Waralaba kopi berkembang pesat di sana," ujarnya.  Ia memberi contoh, gerai  seperti M. Brown sudah memiliki lebih dari 60 gerai, City Cafe dengan lebih dari 5.600 gerai, dan CAMA Coffee Co dengan lebih dari 80 gerai.

Selain itu, "Wangi kopi Indonesia juga sangat dipengaruhi tumbuhnya coffee roaster seperti Billie Industrial Corporation dan Kopi Trading Company," ujarnya.

Ikhwan Aman, Kepala Bidang Perdagangan KDEI Taiwan menambahkan, jenis kopi asal Indonesia yang paling digemari di Taiwan adalah jenis mandheling, toraja, serta java jampit.

Untuk meningkatkan ekspor kopi ke Taiwan, KDEI Taiwan menggelar Tour de Coffee ke dua daerah penghasil kopi yaitu Jawa Timur dan Bali pada tanggal 2-7 Agustus 2015 lalu. Kegiatan tersebut mempertemukan langsung importir kopi Taiwan dengan pemasok kopi Indonesia.

Meski mengakui potensi Taiwan, namun Asosiasi Eksportir Kopi indonesia (AEKI) mengaku kopi Indonesia masih mengandalkan ekspor ke Amerika Serikat (AS). Pranoto Soenarto, Wakil Ketua AEKI bilang tiap tahun Indonesia bisa mengirim 90.000 ton kopi ke AS. Tujuan ekspor terbesar berikutnya berturut-turut adalah Eropa dan Jepang.

Pranoto mengakui tak mengetahui secara spesifik target ekspor ke Taiwan. Pasalnya, banyak importir kopi Taiwan yang membeli dari negara ketiga seperti Jepang dan Singapura sehingga tidak terdata.

Kendati ada upaya menggenjot ekspor kopi ke Taiwan, tapi hal ini dinilai tak cukup menggenjot ekspor secara keseluruhan. Dia memperkirakan ekspor kopi sepanjang tahun ini hanya sekitar 400.000 ton atau sama dengan tahun lalu. "Pertumbuhan ekspor tiap tahunnya memang tidak begitu besar," ujar Pranoto.

Namun, data Badan Pusat Statistik (BPS) berkata lain. Ekspor kopi periode Januari-April 2015 telah mencapai 141.629 ton atau naik 47,5% dibandingkan periode yang sama tahun 2014 yang hanya mencapai 96.016 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×