kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

RI jadi basis produksi peralatan hotel Australia


Jumat, 21 Agustus 2015 / 22:33 WIB
RI jadi basis produksi peralatan hotel Australia


Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjaring minat investasi dari investor Australia yang berminat menanamkan modalnya di industri peralatan hotel dan restoran dengan nilai investasi sebesar US$ 1,98 juta dalam "one-on-one meeting" di Australia, Kamis (20/8).

Kepala BKPM Franky Sibarani melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan investor tersebut memindahkan basis produksinya dari Australia ke Indonesia, lantaran sebelumnya terus melakukan impor untuk kebutuhan pelanggan di Tanah Air.

"Selama ini mereka melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan 'customer' di Indonesia. Sekarang mereka akan memproduksi di Indonesia, sehingga otomatis dapat mengurangi impor kita," ungkapnya.

Franky menjelaskan masuknya investor untuk industri peralatan hotel dan restoran tidak lepas dari peningkatan realisasi investasi sektor hotel dan restoran.

Menurut data BKPM, realisasi investasi sektor tersebut pada Semester I 2015 sebesar Rp5,87 triliun, naik 119,03% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,68 triliun.

Selain mengidentifikasi minat investasi di sektor industri peralatan hotel dan restoran, lembaga tersebut juga berhasil menjaring minat investasi di industri petrokimia senilai US$ 25 juta dan pembangkit listrik tenaga geothermal atau panas bumi dengan investasi sebesar US$ 500 juta dalam pertemuan tersebut.

Menurut dia, ketiga minat investasi tersebut cukup serius karena mereka sudah memiliki mitra lokal di Indonesia. Investor pembangkit listrik tenaga geothermal bahkan telah melakukan pertemuan dengan pemerintah daerah selain melakukan penjajakan dengan PT PLN (Persero).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×