kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Situs pemesanan dongkrak kinerja hotel


Sabtu, 15 Agustus 2015 / 13:55 WIB
Situs pemesanan dongkrak kinerja hotel


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bisnis pemesanan kamar hotel via daring kian jadi tren, seiring dengan perkembangan gawai. Tak mau ketinggalan, jaringan hotel global Accor Hotels memperlebar jaringan pemasaran hotel di luar jaringan Accor di situs www.accorhotels.com. 

Menurut Sebastian Bazin, pimpinan dan Chief Executive Officer Accor Hotels, langkah ini untuk memperkaya konten digital yang dimiliki. Selain itu, yang tidak kalah penting, "Untuk memperkuat posisi kami di industri perhotelan," katanya, Jumat (14/8). 

Langkah Accor ini tidak terlepas dari aksi perusahaan yang mengakuisisi perusahaan pemesanan daring, Fast Booking, April 2015 lalu. Bazin meyakini, dengan memperlebar layanan ke jaringan hotel independen di luar Accor bisa menjaring lebih banyak pelanggan bertransaksi lewat situs Accor. 

Meski begitu, hingga kini Accor Hotel masih belum menjalani kerjasama dengan pihak hotel independen. Yang jelas, Bazin belum apa-apa sudah berani menargetkan, ke depan, jumlah jaringan hotel yang bisa diakses dari situs Accor bisa melonjak tiga kali lipat menjadi 10.000 hotel yang tersebar di 300 kota seluruh dunia. 

Menurut pengalaman PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), punya jaringan pemesanan hotel daring memang menguntungkan. Lewat situs www.travelio.com, perusahaan ini mengklaim bisa mendongkrak tingkat okupansi hotel kelolaan mereka. 

Menurut Christy Suriadjaja, co founder Travelio, yang menginduk ke SSIA, keberadaan situs ini sudah mulai memberi kontribusi untuk pemesanan hotel di Batiqa Hotel, Bayan Tree Ungasan Hotel, Grand Melia Hotel Bali serta Grand Melia Hotel Jakarta. "Keberadaan sistem online ini bisa meningkatkan tingkat okupansi hotel rata-rata 30%–60%," katanya kepada KONTAN. 

Di tengah makin maraknya situs pencari hotel, Christy masih optimistis keberadaan Travelio masih bisa bersaing, apalagi dengan metode sistem lelang yang ditawarkan, yakni si pencari hotel bisa mendapatkan harga hotel termurah. Sudah begitu, Travelio dapat mencari hotel di lokasi tertentu sesuai permintaan konsumen. 

Andalkan yang ada 

PT Hotel Sahid Jaya International Tbk memilih cara yang lebih praktis. Perusahaan ini memilih mengandalkan penjualan daring dari situs penjualan yang sudah ada. 

Menurut Vivi Herlambang, Direktur Pemasaran Penjualan dan Pengembangan Bisnis PT Hotel Sahid Jaya Internasional, pihaknya cuma perlu mengoptimalkan pemasaran layanan digital saja. "Kami ikut saja walaupun harus membayar ke biro perjalanan online," terangnya. 

Dengan menggandeng pihak ketiga, Sahid memberikan komisi antara 15%–17% dari tarif kamar hotel. Meski margin usaha berkurang, jaringan pemasaran daring ini bisa mendongkrak penjualan kamar hotel di jaringan Hotel Sahid. 

Misalnya, kata Vivi, penjualan kamar The Sahid Rich Jogja Hotel meningkat hingga 20%. Begitu pula Grand Sahid Jaya Jakarta, naik 20%. 

Melihat fenomena ini, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani menyakini, bisnis pemesanan hotel daring masih berprospek lantaran makin banyak negara yang bebas visa ke Indonesia. Sedangkan bagi pengelola hotel, bisa mendongkrak tingkat okupansi 10% per tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×