kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

RI mainkan peran di International Coffee Council


Rabu, 01 April 2015 / 12:56 WIB
RI mainkan peran di International Coffee Council
ILUSTRASI. KFC dengan 3 paket menarik: paket The Best Thursday, paket Gratis Cherry Blossom Float, dan paket Snack Bucket Roasted Corn


Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indonesia dipastikan memainkan peranan penting di Sidang International Coffee Council (ICC) dan Sidang International Coffee Organization (ICO). Sebagai negara penghasil kopi terbesar kedua di dunia, saat ini Indonesia mengalami penurunan produksi yang dampaknya dapat mengganggu pasokan kopi dunia.

Isu pokok yang menjadi perhatian pada pertemuan ICC di antaranya adalah situasi pasar kopi dunia. Sebagaimana diketahui, harga kopi dunia terus turun. Pada Oktober 2014 mencapai 185.09 cents/lbs menjadi 141.10 US cents/lbs. Sedangkan harga Februari 2015 mencapai hingga 128.75 cents dengan tingkat penurunan harga sekitar 10%.

Sementara produksi kopi dunia tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 4,6 juta bags. Turun sekitar 3,2% dibanding tahun 2013 menjadi 142 juta bags. Untuk diketahui, ukuran 1 bags sebesar 60kg.

Produksi Indonesia turun akibat cuaca dari sekitar 11,6 juta bags pada tahun 2013 menjadi 9 juta bags tahun 2014. Kondisi ini otomatis berdampak pada penurunan jumlah stok kopi dunia.

Meski harga komoditas ekspor terus turun. Yusni Emilia Harahap, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Kementerian Pertanian memastikan petani kopi dalam negeri masih untung. Sebab, dalam dua tahun terakhir konsumsi kopi dalam negeri terus naik. Meski diakuinya ekspor masih menjadi pasar terbesar kopi dalam negeri.

"Saat ini industri hilir kopi begitu maju hal ini terlihat dari banyaknya penghasil kopi daerah dengan keunggulan Indeks Geografis (IG). Harga jual kopi dalam negeri juga bagus. Hal ini bisa mengurangi ketergantungan pasar ekspor," ujar Emilia.

Perhelatan internasional yang berlangsung selama empat hari di London, Inggris sejak 2-6 Maret 2015 dihadiri oleh seluruh negara penghasil kopi di dunia.

Wakil Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan didampingi Duta Besar RI London, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×