kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Ribuan Hotel Dilego di Situs Jual Beli Online


Kamis, 16 Februari 2023 / 20:56 WIB
Ribuan Hotel Dilego di Situs Jual Beli Online
ILUSTRASI. Ribuan hotel diego secara daring di lokapasar atau situs jual beli.KONTAN/Fransiskus Simbolon/29/04/2015


Reporter: Celine Night, Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ribuan hotel dilego secara daring di lokapasar atau situs jual beli. Berdasarkan penelusuran Kontan.co.id pada Kamis (16/2), sebanyak 3.336 hotel dijajakan di laman situs jual beli www.lamudi.co.id. 

Harga yang ditawarkan beragam, yang tertinggi (data 16 Februari 2023) dijajakan seharga Rp 150 miliar untuk sebuah hotel bintang 3 yang berlokasi di Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Spesifikasinya memiliki luas tanah 1.600 m² dengan luas Bangunan 5.000 m² Bangunan. Hotel tersebut terdiri atas  4 lantai plus lantai basement dengan 71 kamar tidur dan 4 meeting room. Ada pula fasilitas swimming pool Restaurant coffee lounge, dan parking area.

Fenomena serupa juga dijumpai pada laman jual-beli properti, www.rumah123.com. Dengan mengetik kata kunci “hotel” pada kolom pencarian, pengunjung situs bakal langsung ditampilkan sederet iklan-iklan hotel yang dilego.

Misalnya saja Bali Pop Hotel di Jalan Dewi Sri, Badung-Bali yang dijual seharga Rp 70 miliar serta Hotel Banana Inn di Jl. Dr. Setiabudi No. 191, Gegerkalong, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Bandung yang dibanderol Rp 67 miliar.

Baca Juga: Bisnis Hotel Pulih, Red Planet Indonesia (PSKT) Incar Pertumbuhan Pendapatan 10%

Country Manager Rumah123.com, Maria Manik mengatakan, tren iklan penjualan hotel mulai meningkat pada tahun 2020, yakni pada saat Indonesia mulai dilanda pandemi Covid-19. Kesimpulan itu didapat berdasarkan total listing yang tercatat di Rumah123.com.

“Kami melihat lonjakan sebesar 9,2 ribu jumlah listing hotel di tahun 2020  jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni tahun 2019,” ujar Maria kepada Kontan.co.id, Kamis (16/2).

Di tahun 2022, fenomena listing hotel untuk di Rumah123.com masih marak. Data listing untuk penjualan hotel yang mencapai  2,9 ribu menempatkan DKI Jakarta sebagai provinsi dengan listing hotel terbanyak di Rumah123.com, diikuti dengan Jawa Barat sebesar 2,4 ribu, Bali sebesar 1,3 ribu, dan DI Yogyakarta sekitar 800 dan Jawa Timur sebesar 780.

Maria menduga,jumlah wisatawan domestik dan mancanegara di Indonesia turut memberikan tekanan bagi industri pariwisata nasional, termasuk terhadap pelaku bisnis perhotelan. 

Berakhirnya situasi pandemi, menurut Maria, tak lantas memulihkan bisnis perhotelan, sebab proses pemulihan tentunya membutuhkan waktu untuk kembali seperti semula.

“Hal ini membuat sebagian pelaku bisnis yang menghadapi tantangan pemenuhan berbagai kewajiban pada akhirnya ada yang memutuskan untuk menjual properti hotelnya,” kata Maria.

Baca Juga: Dafam Property (DFAM) Incar Pendapatan Bisnis Hotel Tumbuh 20% Tahun Ini

Senada, Ketua Umum Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI), Lukas Bong menuturkan bahwa fenomena maraknya penjualan hotel-hotel sudah terjadi semenjak awal pandemi.

“Banyak pengelolaan hotel-hotel agak minus karena tamu-tamu lokal maupun asing tidak ada. Apalagi karena adanya lockdown dan larangan travel. Di satu sisi mungkin orang-orang yang biasa mempunyai hotel ini mungkin butuh dana, sebab pengeluaran hotel itu kan tekor,” kata  Lukas kepada Kontan.co.id (15/2).

Senior Director, Research and Consultancy, Savills Indonesia, Tommy Bastamy mengatakan, maraknya fenomena penjualan hotel terjadi lantaran belum pulihnya industri perhotelan, khususnya di wilayah yang mengandalkan hunian hotel dari wisatawan internasional.

Di sisi pain, pasokan hotel yang cukup banyak di suatu area juga menjadikan tarif kamar dan tingkat hunian sulit untuk bergerak naik karena kompetisi yang begitu ketat.

“Berat beban operasional hotel dalam kondisi seperti dua hal di atas menjadikan landlord berniat menjual aset hotelnya. Terlebih, sejak masa pandemi banyak dari hotel-hotel tersebut yang sudah mengalami kesulitan untuk membiayai biaya operasionalnya,” terang Tommy saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (15/2).

Meski begitu, fenomena penjualan hotel bukannya tanpa peminat. Lukas menuturkan, daerah-daerah seperti Bali dan Yogyakarta menjadi incaran para investor. 

Baca Juga: Sesuaikan Regulasi, PHRI Merencanakan Target Membuat Platform Digital

“Transaksi hotel di Bali itu cukup tinggi. Beberapa di antaranya memang terjual dengan harga yang bagus dari berbagai investor lokal maupun luar,” ujar Lukas.

Tommy berujar, hotel-hotel dengan potensi dan kinerja bagus cukup diminati di pasar. Ketertarikan pasar tersebut tidak semuanya membuahkan transaksi dalam bentuk transaksi penjualan, namun ada juga beberapa yang formatnya berupa kerja sama.

“Tapi sebaliknya, untuk hotel dengan kinerja dan potensi yang cukup rendah, tentunya akan cukup sulit terjual,” imbuh Tommy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×