Reporter: Nadia Citra Surya | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Produsen BlackBerry, Research In Motion (RIM) akhirnya secara resmi mengumumkan beroperasinya pusat layanan service center produknya di Indonesia. "RIM mengkonfirmasikan bahwa BlackBerry Authorized Repair Center yang didirikan di Jakarta mulai beroperasi hari ini," demikian pengumuman yang disampaikan RIM melalui surat elektronik yang diterima KONTAN, Jumat (21/8).
Namun, pengoperasian fasilitas reparasi RIM tersebut mendahulukan kebijakan pemerintah negeri ini. Sebab, kabarnya Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) belum mengeluarkan keputusan terkait penilaian terhadap service center yang dibangun Research In Motion (RIM) di Indonesia.
Fasilitas reparasi RIM buah dari hasil kerjasama dengan Teleplan yang konon berada di Sunter, Jakarta Utara, itu akan melayani perbaikan untuk semua jenis smartphone BlackBerry yang bergaransi dan dijual melalui jalur-jalur resmi RIM di Indonesia. Selain itu, RIM juga telah menunjuk beberapa BlackBerry Authorized Customer Care Centers di Indonesia yang akan berhubungan langsung dengan para pelanggan dan akan menambah beberapa pusat layanan pelanggan dalam waktu dekat.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo Gatot S Dewa Broto. Menurut Gatot, akan ada 10 gerai service center yang akan dibuka RIM dengan sejumlah operator. "Tujuh di antaranya berada di Jakarta, 2 di Surabaya, dan 1 di Bandung," beber Gatot. Sepuluh gerai tersebut merupakan hasil kerjasama RIM dengan Telkomsel (2 gerai di Jakarta), XL (3 gerai di Jakarta dan 1 Surabaya), Axis (2 gerai di Jakarta, 1 di Surabaya, dan 1 di Bandung)
Sayangnya, Gatot enggan menjelaskan soal penilaian service center RIM tersebut. "Kami akan lakukan sidang pleno bersama anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia pekan depan untuk mengevaluasi fasilitas itu," ujar Gatot. Gatot menyatakan bahwa tim Depkominfo akan melakukan evaluasi terhadap kemampuan memberikan layanan total solution. "Semua perbaikan harus bisa dilakukan ditempat tersebut, demikian pula soal pengadaan spare part juga harus bisa dipenuhi di dalam negeri," ujar Gatot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News