kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45981,69   -8,68   -0.88%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ristia Bintang cari dana untuk akuisisi


Sabtu, 18 Agustus 2018 / 17:31 WIB
Ristia Bintang cari dana untuk akuisisi
ILUSTRASI. PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID JAKARTA. Rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk, Kamis (16/8), menyetujui rencana penerbitan saham baru alias rights issue. Ristia Bintang akan rights issue maksimal 1,49 miliar saham dengan harga penawaran Rp 200 per saham. Aksi korporasi itu akan diwujudkan pada semester II-2018.

Ristia Bintang membidik dana rights issue Rp 299,29 miliar. Sebanyak Rp 168,28 miliar di antaranya untuk mendanai akuisisi saham PT Manggala Citra Abadi dan PT Nusantara Almazia. Selain mengandalkan duit rights issue, akuisisi tersebut dilakukan melalui skema inbreng.

Tujuan inbreng untuk mengambil kepemilikan saham. "Inbreng pemegang saham untuk mengambil saham di perusahaan Manggala dan Nusantara Almazia yang memiliki proyek MBR di Karawang Timur, proyek komersial dan proyek di Tangerang," jelas Michella Ristiadewi, Direktur PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk kepada KONTAN, Kamis lalu.

Richard Wiriahardja dan Michella Ristiadewi masing-masing menjabat sebagai Presiden Direktur Ristia Bintang dan Direktur Ristia Bintang, yang melakukan inbreng. Nanti, Ristia Bintang menerima 70% kepemilikan atau 7.000 saham Manggala dan 43,66% saham atau 151.600 saham Nusantara Almazia.

Sejauh ini, Manggala memiliki lahan seluas 83.500 meter persegi (m²) di Karawang, Jawa Barat. Sementara Nusantara Alamazia memiliki tabungan lahan seluas 132.601 m² di Karawang dan 150.969 m² di Tangerang.

Salah satu rencana Ristia Bintang adalah memanfaatkan sebagian lahan Nusantara Alamazia untuk pengembangan mixed use di proyek transit oriented development (TOD) di dekat Stasiun Batuceper. "Akan besar sekali investasinya yakni Rp 8 triliun–Rp 10 triliun," kata Richard.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×