Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti, PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) membidik target bisnis yang positif tahun ini. RBMS berharap dapat membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 50%-60%dibandingkan realisasi pada tahun 2021 lalu.
Sebagai gambaran, pada tahun 2021, penjualan bersih RBMS tercatat sebesar Rp 44,53 miliar. Lebih tinggi 75,97% year on year (yoy) jika dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai Rp 25,31 miliar.
Perusahaan ini memiliki portofolio properti di dua sektor berbeda, yakni sektor perumahan dan juga perhotelan.
Direktur Utama Ristia Bintang Deddy Indrasetiawan menuturkan, dari sektor perumahan, pihaknya menargetkan penjualan sebanyak 300 unit di sepanjang 2022, atau setara dengan pendapatan sekitar Rp 45 miliar.
Baca Juga: Simak Prospek Saham Alam Sutera (ASRI) di Tengah Kenaikan Inflasi dan Suku Bunga
Beberapa proyek perumahan yang dimiliki RBMS antara lain, perumahan Saung Riung di Karawang, Alam Indah (Karawang), dan Alam Elok (Karawang).
"Perumahan Saung Riung karawang di kuartal I-2022 terjual satu unit. Perumahan Alam Indah lokasi juga di Karawang penjualan di kuartal I-2022 sebanyak 24 unit," tutur Deddy dalam paparan publik, Jumat (22/4).
Sementara itu, untuk proyek Alam Elok, kata dia, pembangunan dan penjualan rumah dilakukan di tahun 2022. Sampai saat ini, RBMS tengah melakukan kegiatan pematangan lahan, pembangunan marketing gallery dan beberapa infrastruktur penunjang, serta sedang bertahap melakukan pembangunan rumah.
Nah, untuk memaksimalkan rencana pengembangan proyek Alam Elok, RBMS menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 24,3 miliar. Dana capex ini, masih akan bersumber dari kas internal perusahaan.
RBMS juga berencana memiliki rencana untuk mengembangkan proyek baru, yakni Perumahan Cipondoh di area seluas 9,7 hektar yang berlokasi di Tangerang. Pada area ini juga nantinya akan dibangun Asrama Haji Provinsi Banten.
Untuk tahap awal, akan dilakukan pengerukukan tanah. Deddy bilang, pengerjaan pengerukan tanah ini akan berjalan mengikuti progres pembangunan Asrama Haji.
"Tergantung karena nanti ada Asrama Haji, kami mengikuti dan menunggu kalau di tahun 2022 sudah dimulai (pembangunan) asramanya kami akan memulai pembangunan future development ini," jelas Deddy.
Dibutuhkan sekitar Rp 20 miliar untuk melakukan pengerukukan tanah di area proyek Cipondoh ini.
Kemudian, dari sektor perhotelan, Deddy berharap, rata-rata okupansi hotel Le Meridien Bali Jimbaran di tahun 2022 ini bisa berada di kisaran 50%. Apabila target itu terealisasi, maka diperkirakan bisa menghasilkan pendapatan sekitar Rp 30 miliar di sepanjang 2022.
Asal tahu saja, di tahun 2021 lalu, rata-rata okupansi hotel Le Meridien hanya mencapai 20,8%.
Baca Juga: Ristia Bintang Mahkotasejati (RBMS) kembangkan kawasan mixed use di Cipondoh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News