kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,72   14,42   1.59%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Roatex Investasikan Rp 4,4 Triliun Untuk Proyek Tol Nirsentuh Berbasis MLFF


Minggu, 09 Oktober 2022 / 10:29 WIB
Roatex Investasikan Rp 4,4 Triliun Untuk Proyek Tol Nirsentuh Berbasis MLFF
ILUSTRASI. Dengan diberlakukannya MLFF, potensi kerugiaan akibat kemacetan di gerbang tol bisa ditekan setara Rp 4 triliun per tahun.


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) melalui kerja sama dengan PT Roatex Indonesia Toll System (PT RITS) akan mengelola proyek transaksi tol tanpa sentuh atau nirsentuh yang berbasis MLFF. Dengan kerja sama itu, Roatex telah berinvestasi sebesar Rp 4,4 Triliun untuk proyek ini.

Roatex merupakan salah satu perusahaan asal Hungaria yang pada 27 Januari 2021 lalu ditetapkan sebagai pemenang lelang proyek melalui Surat Penetapan Menteri PUPR Nomor: PB.02.01-Mn/132 dengan masa konsesi selama 9 tahun sejak COD. Roatex juta telah menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) untuk tol nirsentuh di negara Hungaria hingga Uni Eropa lainnya. 

Kasubbid Operasi dan Pemeliharaan Bidang OP. Set. BPJT Galuh Permana Waluyo mengatakan untuk mengakses jalan tol dengan sistem nirsentuh, pengguna jalan tol harus mengunduh aplikasi CANTAS, kemudian melakukan registrasi kendaraan beserta data diri serta pilihan pembayaran pada aplikasi tersebut.

Baca Juga: BPJT Pastikan Uji Coba Bertahap Pembayaran Tol MLFF Akan Dilakukan Desember 2022

“Saat ini, pengembangan aplikasi CANTAS telah memasuki tahap finalisasi dan segera akan dilakukan ujicoba secara internal. Nantinya, MLFF akan diberlakukan secara bertahap melalui masa transisi,” ujar Galuh. 

Dengan diberlakukannya MLFF, pemerintah memproyeksikan potensi kerugian akibat kemacetan di gerbang tol bisa ditekan hingga US$ 300 juta atau setara Rp 4 triliun per tahun. 

Data Bank Dunia juga menunjukkan Indonesia mencatat kerugian akibat kemacetan hingga US$ 4 miliar atau setara Rp 56 triliun. Kerugian ini akan berpengaruh terhadap produktivitas yang terhambat. 

Baca Juga: Pemerintah Bakal Kerek Tarif Tol? Ini Jawaban Menteri PUPR Basuki

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit menambahkan untuk tahap awal implementasi tersebut akan dimulai dengan masa transisi pada beberapa ruas jalan tol, sebagian gardu pada setiap gerbang tol masih dapat menggunakan kartu tol elektronik.

“Implementasi ini akan bertahap dilakukan mulai Desember 2022 dan penerapan penuh MLFF paling lambat di Desember 2023,” pungkas Danang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×