Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Daftar “ unicorn” di Indonesia bertambah panjang dengan masuknya Ovo yang baru saja dinyatakan telah menyandang predikat bergengsi di kalangan perusahaan startup itu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika ( Menkominfo) Rudiantara di sela gelaran Siberkreasi di Jakarta, akhir pekan lalu.
“Saya sudah bicara dengan founder-nya, dan memang iya (sudah jadi unicorn). Makanya saya berani bicara setelah saya konfirmasi,” ujar Rudiantara, dirangkum KompasTekno dari Antara, Senin (7/10).
Baca Juga: Nasabah BCA top up OVO lebih praktis via m-BCA
Ovo, penyedia layanan pembayaran elektronik besutan Grup Lippo, ditaksir memiliki valuasi sebesar 2,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 41 triliun oleh firma analis perusahaan CB Insight.
Angka tersebut, menurut CB Insight, sudah dicapai sejak 14 Maret 2018. Ovo pun menjadi startup kelima dari Indonesia yang digelari “unicorn”, mengacu pada valuasi di atas US$ 1 miliar.
Empat unicorn lainnya adalah Gojek, Bukalapak, Tokopedia, dan Traveloka. Dari kesemuanya, Gojek memegang valuasi paling tinggi dengan nilai di atas 10 miliar dollar AS sehingga disebut pula dengan julukan lain, yakni “decacorn”.
Baca Juga: Ini tiga transaksi paling besar dan menjadi fokus di OVO
Rudiantara menambahkan bahwa pihak Kemenkominfo memang menargetkan akan ada lima unicorn dari Indonesia pada 2019.
Tak berhenti di situ, Rudiantara turut mengungkap bahwa ada startup lain yang memiliki kemungkinan menjadi unicorn sebelum akhir tahun ini. Dia memberi isyarat bahwa startup itu bergerak di sektor pendidikan.
“Secara logika, 20% APBN pemerintah untuk pendidikan, % untuk kesehatan. Jadi, masa sih tidak ada unicorn dari sektor itu?” pungkas Rudiantara. (Oik Yusuf)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menkominfo: Ovo Jadi "Startup Unicorn" Kelima dari Indonesia",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News