Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) mencatatkan rugi neto tahun berjalan atau rugi bersih sebesar Rp 156,90 miliar sepanjang tahun 2024. Kerugian ini tercatat meningkat 14,86% dibandingkan rugi tahun 2023 yang mencapai Rp 136,60 miliar.
Meskipun begitu, perseroan mencatatkan kinerja positif pada pendapatan. Pada tahun 2024, pendapatan TRIO naik sebesar 10,80%, menjadi Rp 836,12 miliar dari tahun 2023 sebesar Rp 754,65 miliar dan EBITDA naik dari Rp 11,75 miliar menjadi Rp 2,21 miliar.
"Pencapaian ini dikarenakan perseroan terus meningkatkan aktivitas bisnis di bidang Live-Sales dan produk-produk di toko Offline," beber Sekretaris Perusahaan, Mely, di Publik Ekspose TRIO pada Kamis (22/5).
Selain itu, di tahun 2025 ini, perseroan juga berencana menambah lini usaha baru dengan membuka select store, yaitu toko yang menjual gawai yang menunjang gaya hidup smart technology.
Lebih lagi, perseroan juga akan mengembangkan jaringan toko dengan menambahkan toko dan melakukan renovasi yang diperlukan untuk peningkatkan bisnis perseroan.
"Saat ini kami punya jumlah toko sebanyak 38 toko itu toko offline. Dan cukup banyak toko official yang online, dua-duanya akan dipikirkan untuk ditambah dengan super hati-hati, tapi mudah-mudahan penambahannya tidak seperti toko yang biasa, yaitu seperti kita jelaskan di depan tadi adalah toko select," terang Presiden Direktur TRIO, Sugiono Wiyono Sugialam.
Kemudian perseroan juga memastikan akan melanjutkan diskusi dengan kreditor perbankan untuk mencapai kesepakatan atas proposal baru, termasuk konversi utang SPP menjadi saham anak perusahaan, dengan mengharapkan dukungan tertulis dari para kreditornya.
Perseroan berkomitmen melakukan pembayaran cicilan pokok kepada kreditor perbankan secara rutin disesuaikan dengan hasil operasi bisnis perseroan.
Terakhir, TRIO juga akan melakukan diskusi dengan IDX untuk membuka suspensi perdagangan efek perseroan.
"Dan perseroan juga menargetkan perdagangan saham perseroan dapat dibuka kembali, sehingga ketentuan free float juga dapat dipenuhi di tahun 2025," pungkas Mely.
Selanjutnya: Bank Permata Proyeksi Defisit Transaksi Berjalan Capai US$ 12,61 Miliar di 2025
Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok (23/5), Daerah di Jakarta Ini Waspada Hujan Lebat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News